Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Agung AS Dituduh Lecehkan Seorang Pengacara Perempuan

Kompas.com - 28/10/2016, 07:06 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pengacara perempuan menuduh seorang hakim agung Clarence Thomas melakukan pelecehan seksual terhadapnya pada 1999.

Kabar yang dimuat The National Law Journal, Kamis (27/10/2016) itu juga menyebut, hakim agung Clarence Thomas membantah tuduhan yang dilontarkan kepadanya itu.

Moira Smith, nama pengacara itu, menyampaikan tudingannya lewat akun Facebook-nya pada 7 Oktober lalu.

Di hari yang sama harian The Washington Post merilis rekaman video dari 2005 yang menampilkan kandidat presiden AS dari Partai Republik Donald Trump yang berniat melecehkan seorang selebriti perempuan.

Moira, yang saat itu berusia 23 tahun, lewat akun Facebook-nya mengatakan, bahwa hakim Thomas meraba tubuhnya dalam sebuah jamuan makan malam di kediaman atasan Moira di Falls Church, Virginia tak jauh dari Washington DC.

"Dia (Thomas) meraba tubuh saya ketika saya sedang membereskan meja dan mengatakan saya harus duduk di sampingnya," kata Moira lewat akun Facebook-nya, seperti dikabarkan The National Law Journal.

Namun, tuduhan Moira itu dibantah Hakim Agung Thomas (68) yang juga dimuat di dalam artikel majalah hukum itu.

"Klaim ini sangat tak berdasar dan hal itu tak pernah terjadi," ujar Thomas.

Lebih jauh, National Law Journal dalam artikel itu menyebutkan, Moira sudah tidak mengaktifkan akun Facebook-nya dan dia juga tak merinci kejadian yang melibatkan dia dan hakim Thomas.

Jurnalis majalah itu mengatakan, dia sudah meneliti semua "posting" Moira di akun Facebook-nya dan semua tanggapan teman-teman perempuan itu sebelum akun tersebut dihapus.

Moira Smith, kini 41 tahun, menjabat wakil presiden dan penasihat umum untuk Enstar Natural Gas Co di Alaska.

Dia memutuskan untuk menyampaikan pengalamannya secara publik setelah melihat komentar Donald Trump yang sangat melecehkan perempuan.

"Keinginan para pria berkuasa untuk terus mengambil keuntungan dari perempuan yang tak berdaya muncul karena kesepakatan tak terucapkan bahwa para perempuan tak akan membicarakan hal semacam itu," kata Moira dalam wawancara dengan National Law Journal.

"Mengapa? Sebab perempuan sangat rapuh. Sebab para perempuan sangat mudah kagum. Sebab perempuan tak ingin disebut perengek. Mereka khawatir kariernya hancur jika mereka bicara," ujar Moira.

"Namun, tutup mulut bukan lagi cara untuk melindungi diri. Kini diam sama saja dengan terlibat dalam pelecehan," tambah dia.

Clarence Thomas, satu-satunya warga Afrika-Amerika di antara sembilan hakim agung AS, adalah seorang tokoh konservatif yang dinominasikan Presiden George HW Bush menjadi hakim agung pada 1991.

Pengukuhannya sebagai hakim agung oleh Senat di tahun yang sama memicu kontroversi setelah mantan pegawainya Anita Hill, dalam kesaksian di Senat, mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan Thomas.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com