MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia membantah terlibat dalam serangan udara yang menhantam sekolah di wilayah pendudukan pemberontak, di Provinsi Idlib. Serangan itu menewaskan 22 anak.
"Federasi Rusia tidak memiliki andil dalam tragedi ini," ungkap Jurubicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova, seperti dikutip AFP, Kamis (27/10/2016).
Tak hanya itu, menurut Zakharova, Kremlin pun menuntut adanya penyelidikan secepatnya, guna mengungkap dalang di balik serangan itu.
Diberitakan sebelumnya, sebuah serangan udara yang diduga dilakukan pemerintah Suriah atau Rusia menghantam provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak.
Sekolah tersebut menjadi salah satu bangunan yang hancur dalam serangan udara itu. Selain 22 anak ada pula enam guru yang tewas.
"Ini adalah sebuah tragedi. Ini keterlaluan, ini sudah merupakan kejahatan perang," kata direktur UNICEF, Anthony Lake.
Lembaga Pengamat HAM Suriah (SOHR) yang mengatakan, jet tempur Rusia atau Suriah menggelar enam serangan ke Desa Hass, termasuk serangan ke sebuah kompleks sekolah.
Anthony Lake menjelaskan, komplek sekolah itu sudah berulang kali diserang dan serangan kali ini adalah yang paling mematikan terhadap sebuah sekolah sejak perang pecah lima tahun lalu.
Sebuah foto yang beredar di dunia maya memperlihatkan potongan lengan seorang anak-anak tergeletak di antara reruntuhan bangunan yang masih berdebu.
Baca: Serangan Udara Hantam Sekolah di Suriah, 22 Anak-anak Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.