Vietnam Tetapkan Viet Tan di Amerika Sebagai Kelompok Teroris

HANOI, KOMPAS.com - Vietnam menyebut  kelompok pegiat Viet Tan atau Partai Perubahan Vietnam yang bermarkas di Amerika Serikat sebagai kelompok teroris.

Hanoi juga memperingatkan bahwa setiap orang Vietnam yang diketahui terlibat dengan Viet Tan akan dianggap sebagai pesekongkol dan pasti dihukum, seperti dilaporkan oleh Reuters, Minggu (9/10/2016).

Viet Tan dalam situs internal mereka, seperti yang dipantau Kompas.com, Senin (10/10/2016), menyatakan diri sebagai organisasi pro-demokrasi yang bertujuan mempromosikan keadilan sosial dan hak asasi manusia melalui cara-cara tanpa kekerasan.

"Anggota kami di Vietnam dan seluruh dunia telah bekerja dengan organisasi-organisasi non-pemerintah, pejabat terpilih, dan masyarakat sipil untuk meningkatkan ruang politik bagi rakyat Vietnam," demikian situs viettan.org.

Menurut Hanoi, Viet Tan yang berpusat di San Jose, California merekrut dan melatih anggotanya untuk menggunakan senjata dan bahan peledak.

Vietnam sejak lama peka terhadap kegiatan Viet Tan dan menyebut kelompok itu "reaksioner" tapi pengumuman di televisi negara itu adalah yang pertama menunjuknya kelompok teroris.

Kementerian Keamanan Umum, yang dikelola polisi Vietnam, menyatakan Viet Tan melatih anggotanya dalam kegiatan keras, penculikan, dan pembunuhan.

Kelompok itu juga merancang anggotanya menyelinap ke Vietnam untuk mengatur unjuk rasa dan memicu kekerasan.

Viet Tan dalam pernyataannya mengatakan, pemerintah takut  akan oposisi tergalang. Polisi melakukan propaganda tidak berdasar untuk mencegah warga Vietnam melakukan kegiatan politik secara damai.

"Biarkan orang Vietnam memutuskan apakah Viet Tan adalah ancaman," kata kelompok tersebut.

Departemen Luar Negeri AS menyatakan Viet Tan tidak terdaftar sebagai kelompok teroris di bawah hukum AS.

"Kami akan merujuk Anda ke pemerintah Vietnam untuk keterangan lebih lanjut tentang keputusannya," kata Katina Adams, juru bicara biro Asia Timur Kemenlu AS.

Viet Tan sejak lama menjadi gangguan bagi Partai Komunis, yang memerintah sejak pemerintah Vietnam selatan dukungan AS jatuh oleh pasukan utara pada 1975, yang menyebabkan pengungsian lebih dari satu juta orang, sebagian besar ke AS.

Kelompok itu didirikan oleh sisa terasing pemerintah terguling Saigon pada 1982 dan menyatakan tujuannya mengatasi kediktatoran dan membangun landasan untuk demokrasi berkelanjutan.

Meskipun terus memperkenalkan masyarakat lebih liberal dan perubahan ekonomi dalam beberapa tahun belakangan, Partai Komunis menerapkan pendekatan tenggang rasa nol terhadap tentangan dan menghukum keras penentangnya.

Pakar mengatakan, nafsu besar warga Vietnam pada media gaul menciptakan tantangan bagi pihak berwenang untuk tetap tertutup pada penentangan.

Hal itu seperti yang terlihat pada tahun ini ketika unjuk rasa luas atas bencana lingkungan, saat pengunjuk rasa digerakkan sebagian besar melalui Facebook.