Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Tidak Segera Ditolong, 75.000 Anak Terancam Mati Kelaparan

Kompas.com - 30/09/2016, 11:30 WIB

LAGOS, KOMPAS.com – Badan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menegaskan, sekitar 75.000 anak di Nigeria timur laut bisa mati jika tidak mendapat bantuan karena krisis kelaparan.

Masalah itu disampaikan UNICEF setelah 15.000 orang kehilangan nyawa dan dua juta orang lagi terpaksa mengungsi selama masa pemberontakan tujuh tahun yang dilancarkan kelompok radikal Boko Haram, seperti dilaporkan Reuters, Kamis (29/9/2016).

Negara bagian Borno, Yobe, dan Adamawa yang berada Nigeria timur laut telah menjadi wilayah paling parah diserang Boko Haram. Kelompok ini lahir di Borno, yang beribukotakan Maiduguri.

Pasukan Nigeria, yang juga berkoalisi dengan pasukan dari negara-negara tetangga telah berhasil mengusir Boko Haram keluar dari wilayah yang mereka duduki di hutan luas Sambisa di timur laut dalam beberapa bulan terakhir ini.

PBB telah mendesak militer Nigeria untuk melindungi para pegiat kemanusiaan yang terlibat dalam pengiriman dan pembagian bantuan ke wilayah yang tengah dilanda krisis kelaparan.

Krisis itu diperburuk karena lonjakan harga makanan serta kelangkaan stok pangan dari musim panen sebelumnya.

"Sebanyak 75.000 anak itu berada di tiga negara bagian, yakni Borno, Yobe dan Adamawa," kata juru bicara UNICEF Patrick Rose mengenai jumlah anak yang terancam mati kelaparan dalam beberapa bulan ke depan.

UNICEF mengatakan 400.000 anak balita akan mengalami kekurangan gizi yang sangat parah di wilayah-wilayah itu, yang mendapat dampak paling buruk dari aksi pemberontakan.

Menurut badan PBB itu, lebih dari empat juta orang juga menghadapi kerawanan pangan yang sangat buruk di wilayah Nigeria timur laut.

Badan anak PBB itu telah meningkatkan jumlah bantuan dari 55 juta dollar AS atau sekitar Rp 714,8 miliar menjadi 115 juta dollar atau sekitar Rp 1,5 triliun.

Dana tersebut akan digunakan untuk membantu anak-anak yang mengalami malnutrisi di wilayah itu, yang sudah hampir kehabisan pangan.

UNICEF mengatakan bahwa sejauh ini dana sumbangan yang sudah diterima pihaknya baru sebesar 28 juta dollar AS atau sekitar Rp 364 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com