Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maroko Meluncurkan 600 "Masjid Hijau" hingga 2019

Kompas.com - 08/09/2016, 12:49 WIB

RABAT, KOMPAS.com — Pemerintah Maroko dibantu Jerman telah mengumumkan rencananya untuk meluncurkan 600 "masjid hijau" atau masjid yang ramah lingkungan sampai 2019.

Harian lokal, Akhbar Alyaoum, Rabu (7/9/2016), merilis laporan dan foto tentang bangunan masjid yang atapnya hijau, simbol tentang usaha dari program besar “go green”.

Ratusan masjid itu akan mengurangi konsumsi listrik sebagai bagian dari upaya besar tentang sadar lingkungan hidup di seluruh negeri.

Media lokal itu melaporkan, kesadaran mengenai energi yang terbarukan akan ditingkatkan dan didengungkan di masjid-masjid yang ada.

Menurut laporan media China, Xinhua, "masjid hijau" tersebut akan menggunakan lampu LED, pemanas air tenaga surya, dan sistem listrik tenaga surya.

Sebagian besar upaya tersebut, kata media lokal, didanai oleh Kementerian Agama Islam, melalui kemitraan dengan Pemerintah Jerman, yang akan membantu bidang peningkatan.

Menurut The Guardian, Pemerintah Maroko menyediakan hingga 70 persen biaya investasi awal dalam skema kemitraan tersebut.

Jan-Christophe Kuntze, kepala proyek "masjid hijau", mengatakan, "Kami ingin meningkatkan kesadaran, dan masjid adalah pusat penting dari kehidupan sosial di Maroko."

Menurut Kuntze, masjid-masjid itu adalah tempat orang-orang melakukan pertukaran gagasan dan pandangan tentang berbagai masalah.

Gagasan tentang energi terbarukan untuk kebaikan lingkungan hidup juga merupakan hal yang baik.

Kota Marrakech, Maroko, dijadwalkan menjadi tuan rumah konferensi ke-22 Konvensi Kerangka Kerja tentang Perubahan Iklim (COP 22), November 2016 ini.

Negara di Afrika itu telah menempatkan dirinya sebagai pemimpin iklim regional dengan proyek profil tinggi, mulai dari windfarm terbesar di Afrika ke pembangkit listrik tenaga surya besar di Gurun Sahara, yang dibuka awal tahun ini.

Menurut dari kantor berita Antara, Maroko, bersama dengan Kosta Rika, Butan, dan Etiopia, menempati posisi atas sebagai negara paling hijau di dunia; sebagian disebabkan oleh sasaran ambisiusnya untuk menghentikan buangan karbon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com