Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Gagalkan Penerbangan Pacar, Lelaki Ini Bikin 3 Ancaman Bom di Bandara

Kompas.com - 23/08/2016, 15:00 WIB

HONGKONG, KOMPAS.com - Seorang pria di Hongkong melakukan aksi nekat dengan membuat tiga kali laporan tentang ancaman bom di bandara setempat, akhir pekan lalu.

Aksi itu disebut nekat, karena dilakukan hanya demi menggagalkan rencana penerbangan sang pacar yang akan meninggalkan Hongkong.

Cerita ini berawal pada sekitar pukul 16.00, Sabtu lalu, ketika ada pengaduan dari seorang pria melalui saluran 999. Laporan itu menyebut ada sebuah bom di Bandara Internasional Hongkong.

Seperti diberitakan Apple Daily,  menyusul laporan itu, aparat kepolisian segera melakukan penyisiran dan tak membuahkan hasil.

Selanjutnya, sekitar 40 menit kemudian, lelaki yang sama menelpon lagi dengan menggunakan nomor berbeda. Lagi-lagi penyisiran polisi tak membuahkan hasil.

Ketiga kali, lelaki itu kembali menelpon. Berselang 10 menit dari telepon yang terakhir. Dia menegaskan, bahwa ada bom di bandara. Dia bahkan menyebut bahan peledak itu ada di salah satu pesawat.

Tak mau mengambil risiko, polisi pun mengerahkan lebih banyak petugas untuk melakukan pencarian. Lengkap dengan anjing pelacak. Hasilnya, mudah diterka, tak ada satu pun barang mencurigakan yang ditemukan.

Setelah melakukan pelacakan terhadap nomor yang dipakai membuat pengaduan, dan mempelajari rekaman CCTV bandara, polisi menemukan pelaku "teror" tersebut.

Tersangka adalah seorang lelaki berusia 41 tahun yang memiliki nama keluarga Lo. Dia memberikan laporan di sebuah restoran di areal keberangkatan. 

Setelah ditangkap, di hadapan polisi Lo mengaku sedang terpengaruh minuman keras dan berupaya menggagalkan rencana keberangkatan kekasihnya. 

Lo dan kekasihnya sebelumnya terlibat adu argumen, terkait rencana keberangkatan tersebut.

Sebagai upaya membatalkan rencana tersebut, Lo pun menyusul ke bandara dan melakukan perbuatan konyolnya itu.

Dia memakai telepon selular pribadinya, lalu dia membeli satu nomor baru di airport dan memakai telepon berbayar untuk mengecoh polisi. 

"Sayangnya", upaya Lo pun tak membuahkan hasil. Tak ada satu pun jadwal penerbangan pesawat yang terganggu.

Bahkan, lucunya, kepada polisi, kekasih Lo mengaku tak mempunyai rencana untuk pergi dari Hongkong. 

Akibat ulahnya ini, Lo ditangkap dengan tuduhan membuat laporan palsu dan membuang-buang waktu polisi.

Berdasarkan peraturan yang berlaku di Hongkong, ancaman atas perbuatan macam itu bisa mencapai tiga hingga lima tahun penjara, dan atau denda hingga 150.000 dollar Hongkong.

Anehnya, kejadian ini pernah ada sebelumnya. Awal tahun ini, seorang pria berusia 64 tahun dihukum 120 jam layanan sosial. Dia melakukan ulah serupa demi menggagalkan rencana liburan sang istri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com