Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Republik Gelar Kampanye untuk Trump di Israel, Apa yang Dicari?

Kompas.com - 16/08/2016, 11:28 WIB

YERUSALEM, KOMPAS.com - Partai Republik untuk pertama kalinya menggelar kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat di Israel, Senin atau Selasa WIB (16/8/2016).

Kampanye ini untuk mendukung kandidat Presiden AS Donald Trump. Republiken mencoba membangun keyakinan bagi para warga dengan dua kewarganegaraan, AS dan Israel, untuk memberikan dukungannya kepada Trump.

Para penyokong Partai Republik memusatkan kampanye di kota-kota dengan populasi penduduk berkewarganegaraan AS yang tinggi. Antara lain, Yerusalem, Modiin dan Raanana.

Mereka membawa stiker dan pin yang bertuliskan slogan "Trump - in Israel's interest". Pin dan striker itu pun dicetak tak hanya dalam bahas Inggris tapi juga Ibrani.

Marc Zell, selaku co-chairman Partai Republik di wilayah Israel, mengungkapkan, sekitar 100.000 warga Israel memberikan suaranya dalam pemilihan umum empat tahun lalu. 85 persen dari jumlah itu memberikan dukungan untuk Partai Republik.

Zell mengatakan, tujuan dari kampanye ini adalah untuk memperbesar dominasi Partai Republik dari pemilih di Israel. Ada 300.000-400.000 pemilih potensial di negara ini, dan sebagian belum pernah menggunakan hak suaranya.

"Kami ini meyakinkan mereka lewat kampante ini, bahwa sangat penting bagi mereka untuk menggunakan hak suaranya," kata dia, seperti dikutip Associated Press.

Zell menyatakan, pilihan warga akan berdampak pada banyak kebijakan Pemerintah AS ke depan. "Misalnya menyangkut apa yang mereka lakukan di Israel, bisa melakukan tugas wajib militer dari kampung halaman mereka," kata Zell.

Hal itu, sambungnya, hanya bisa terjadi jika warga Israel memberikan suaranya untuk Donald Trump, yang disebut sangat mengerti perasaan warga di Israel.

Kendati demikian, Trump tetap dikenal sebagai kandidat Presiden yang kontroversial.

Di masa lalu, Trump pernah mengusulkan agar AS berlaku lebih netral terkait konflik antara Israel dan Palestina.

Sebagai calon presiden, Trump pernah mengaku berencana mengurangi besaran bantuan luar negeri, di mana Israel merupakan negara penerima utama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com