Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Pakai "Make-up" dan Celana Ketat, Wanita Dicambuk ISIS Pakai Rantai

Kompas.com - 15/08/2016, 16:03 WIB

MANBIJ, KOMPAS.com – Penduduk Manbij, Suriah, bersukacita ketika militer negara itu berhasil membebaskan kota mereka dari cengkeraman teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Selama kota Manbij diduduki  ISIS, perempuan-perempuan di kota dekat perbatasan dengan Turki itu sangat menderita.

Dalam tindakan paling ekstrem, seperti dilaporkan Daily Express, militan ISIS mencambuki para perempuan di Manbij karena mereka memakai make-up dan celana ketat.

Cambuknya pun terbuat dari rantai baja yang padat dan cukup besar. Petugas yang mencambuk mereka adalah "polisi agama".

Pasukan Suriah menemukan markas “penegak hukum agama” versi aliran sesat ISIS di kota Manbij.

Para tentara memeriksa setiap kamar tahanan dan menemukan dokumen penting, antena parabol, dan celana jins yang telah mereka sita.

Salah seorang pria warga setempat menunjukkan arti penting ruangan tersebut.

“Di ruangan ini beberapa kekerasan terburuk telah dilakukan terhadap warga Manbij,” kata pria tersebut.

Kekerasan dilakukan oleh “pasukan keamanan Daesh, laki-laki yang bertugas untuk mengamati pakaian dan perilaku warga,” ujarnya.

"Beberapa dari mereka bertanggung jawab atas penangkapan para perempuan perokok,” katanya.

"Beberapa lainnya berurusan dengan perempuan yang tidak berpakaian sesuai dengan keinginan kelompok Daesh untuk mereka memakainya,” kata pria itu menyebut ISIS dengan nama Arab.

"Mereka membawa pelaku kejahatan ke Hasba, yakni wanita yang memakai celana ketat, yang tidak menutup mata mereka," tambahnya.

Menurut dia, "Ini adalah penghinaan total, sebuah penghinaan untuk seluruh umat manusia."

Pasukan Suriah telah berhasil memukul ISIS keluar dari Manbij, Suriah utara, sejak awal bulan ini. Mereka mengunjungi penjara yang sebelumnya dikuasai oleh teroris di Hasba.

“Kami menemukan beberapa alat penyiksa seperti rantai baja di Hasba yang digunakan untuk mencambuk dan menghukum wanita yang melanggar aturan mereka,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com