Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Teror Baru di Banglades Jadi Empat Orang

Kompas.com - 07/07/2016, 17:27 WIB

DHAKA, KOMPAS.com – Korban tewas dari serangan teror terbaru di Banglades utara rupanya telah bertambah menjadi empat orang. Mereka terdiri dari dua polisi, satu penyerang, dan satu wanita.

“Sembilan polisi juga terluka. Mereka berada dalam kondisi kritis dan dibawa ke rumah sakit militer di Dhaka,” kata juru bicara Polisi Nasional Banglades, AKM Shahidur Rahman, Kamis (7/7/2016).

Rahman berbicara setelah mendapat laporan resmi dari polisi di lokasi serangan teror terbaru pada Kamis pagi di Distrik Kishoreganj, Banglades utara, 150 km dari Dhaka.

Sekelompok orang bersenjata parang, bom, dan pistol, menyerang pos pemeriksaan polisi di Kishoreganj.

Polisi saat itu bersiaga mengamankan sekitar 200.000 – 250.000 jemaah yang sedang beribadah untuk merayakan Idul Fitri di sebuah lapangan di wilayah itu, tak jauh dari pos penjagaan.

Perwira polisi senior lainnya mengatakan, sekelompok orang yang terdiri dari setidaknya tiga penyerang telah melemparkan bom tangan ke polisi pemeriksaan polisi.

Hampir 1.000 polisi bertugas di Kishoreganj pada saat serangan, yang terjadi seminggu setelah militan memunuh 20 sandera dan dua polisi dalam serangan ke kafe di Dhaka, Jumat (1/7/2016).

"Kami membalas dengan tembakan. Baku tembak pun terjadi dan mereka balas menembak dan melemparkan bom tangan," kata Wakil Kepala Polisi Distrik Kishoreganj, Tofazzal Hosain.

Menurut Hosain, dua penyerang ditangkap, termasuk satu penyerang terkena luka tembak. Petugas juga menemukan pistol dan parang milik penyerang dari lokasi kejadian.

Hingga sejauh berita ini diturunkan Kamis sore WIB, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab dan itu berbeda dengan serangan di kafe di Dhaka.

Tidak lama setelah serangan di Dhaka, Jumat (1/7/2016) malam, kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 28 orang saat itu.

Banyak dari mereka yang menghadiri pelayanan di Dhaka menangis ketika seorang tokoh agama mayoritas di negeri itu mendoakan mohon agar Banglades lebih damai dan sejahtera.

Kantor berita Agence France-Presse melaporkan, Banglades sebenarnya telah pulih dari gelombang serangan teroris sejak awal tahun 2016.

Dalam berbagai serangan tunggal dan serangan gerilya sebelumnya, banyak diklaim oleh kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dan kelompok lokal sayap Al Qaeda.

Pemerintah Perdana Menteri Sheikh Hasina telah secara konsisten membantah keteribatan kelompok jaringan teroris global. Ia menyebut, serangan dilakukan kelompok radika lokal.

Terkait dengan serangan terbaru di Kishoreganj, Menteri Penerangan Banglades Hasanul Haq Inu mengatakan, serangan dirancang untuk menggulingkan Hasina.

"Kami tidak tahu dari kelompok mana mereka ini tetapi mereka diduga anggota kelompok ekstremis teroris. Mereka menentang praktik keagamaan normal negeri ini," katanya Haq Inu.

"Mereka adalah anti-agama dan anti-pemerintah. Mereka memiliki agenda politik dan agama," lanjut Haq Inu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com