Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis HAM Bunuh Diri Usai Tewaskan 2 Orang di Halte Bus

Kompas.com - 04/07/2016, 19:08 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Jin Zhongqi, seorang aktivis hak asasi manusia di China ditemukan tewas, Senin (4/7/2016). 

Dia sebelumnya diduga melakukan pembunuhan terhadap dua orang di sebuah halte di Kota Beijing, sekitar seminggu lalu. 

Jin Zhongqi ditemukan tak bernyawa dan diduga tewas akibat bunuh diri. Demikian diberitakan laman the Beijing Times, yang terafiliasi dengan Partai Komunis yang berkuasa di China. 

Selama ini, lelaki berusia 59 tahun itu dikenal membantu membuat petisi bagi para tuna wisma dan gelandangan.

Dia juga membantu orang-orang yang melakukan perjalanan ke Ibu Kota dalam upaya melaporkan penyimpangan pemerintah daerah.

Pada 27 Juni lalu, Jin terlibat cekcok dengan sejumlah penumpang bus, karena masalah sepele. Demikian kutipan pernyataan para saksi mata yang dimuat di the Beijing Times.

Selanjutnya, tanpa diduga dia menusuk dua orang hingga tewas, dan melukai satu lainnya, sebelum kemudian melarikan diri. 

Aparat Kepolisian dengan cepat menyebarkan pengumuman buronan dengan sayembara berhadiah 7.500 dollar AS, atau nyaris Rp 100 juta.

Sesama pegiat HAM yang menjadi rekan Jin, Dong Jiqin berbicara kepada Kantor Berita AFP, bahwa orang-orang yang bertikai dengan Jin di bus bukan orang biasa.

Mereka diduga adalah agen-agen rahasia yang memang ditugaskan menguntit Jin, terkait aktivitasnya. 

"Jin bilang sebelum insiden itu bahwa akan ada agen rahasi yang bakal menghentikannya saat menggunakan angkutan umum, suatu hari nanti. Mereka akan mengganggu kehidupan Jin setiap hari," kata Jiqin.

Namun, Jiqin mengaku sudah tak pernah bertemu dengan temannya itu sejak enam bulan terakhir. 

"Dia adalah orang baik yang mau menolong orang lain di komunitas pembela HAM,: kata Jiqin lagi. 

Menurut Jiqin, Jin sebelumnya telah menjalani masa hukuman selama 12 tahun.

Presiden China Xi Jinping telah menerapkan kebijakan keras sejak tahun 2012. Ratusan pengacara, aktivis, dan akademisi ditahan, dan puluhan lainnya di penjara.

Terkait kasus ini, aparat kepolisian di Beijing bungkam dan menolak memberikan keterangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com