Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Banglades Bebaskan 20 Sandera, ISIS Klaim Bunuh 24 Pengunjung Kafe di Dhaka

Kompas.com - 02/07/2016, 10:34 WIB

DHAKA, KOMPAS.com – Polisi Banglades, Sabtu (2/7/2016), pagi  berhasil membebaskan 20 sandera, termasuk beberapa warga asing dari sebuah kafe atau restoran di ibu kota Dhaka.

Para pengunjung restoran itu disandera oleh sekelompok orang bersenjata, yang diklaim milisi teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) sebagai ‘orang-orang’ dari kelompoknya.

Polisi mengatakan, 8-9 pria bersenjata berat menyerang restoran Holey Artisan di Gulshan, daerah elite yang dikelilingi kantor kedutaan besar dan perwakilan negara asing, Jumat (1/7/2017)  pukul 21.30 waktu setempat.

Kelompok ISIS mengklaim telah menembak mati 24 orang dan 40 orang terluka. Namun, polisi membantah dan mengatakan penyerang membunuh dua polisi dan 26 orang terluka.

Sabtu pukul 07.40 waktu setempat, dalam sebuah serangan besar, polisi membebaskan 20 sandera, termasuk sejumlah warga asing setelah bersitegang selama 10 jam yang diwarnai penembakan.

Sebelumnya dilaporkan, 35 pengunjung disandera termasuk 20 warga asing. Namun, belum ada konfirmasi apakah hanya 20 orang saja yang disandera atau lebih seperti laporan awal.

"Komando khusus kami telah berhasil menyerbut masuk ke dalam restoran. Penembakan masih berlangsung,” kata Rahman Bhuiyan, Wakil Direktur Batalyon Reaksi Cepat  (RAB).

ISIS, yang mengklaim sebagai otak serangan itu, mengunggah sejumlah foto ke media mereka yang memperlihatkan sejumlah warga asing tewas dalam serangan ke kafe atau restoran di Gulshan.

Gowher Rizvi, penasihat khusus Perdana Menteri Banglades Sheikh Hasina, mengatakan, pasukan keamanan telah berusaha untuk bernegosiasi dengan para penyerang untuk mengakhiri krisis.

Warga Italian dan India termasuk di antara yang disandera para penyerang.

Duta Besar Italia untuk Banglades, Mario Palma, kepada televisi Italia mengatakan, tujuh warga negaranya yang disandera.

"Itu adalah sebuah serangan bunuh diri. Mereka ingin melancarkan serangan besar dan berdarah. Tidak ada ruang untuk negosiasi,” kata Palma.

Dalam operasi penyelamatan sandera, polisi dilengkapi senjata otomatis dengan tujuh kendaran lapis baja, serta tujuh ambulans.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com