Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandidat Wali Kota Lantapan Ditembak Mati di Rumahnya

Kompas.com - 07/05/2016, 17:43 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Armando Ceballos, seorang Politisi, Kandidat Wali Kota Lantapan di Filipina selatan, tewas ditembak, Sabtu (7/5/2016) subuh.

Jurubicara kepolisian setempat Surki Serenas menerangkan, pria bersenjata menyusup ke dalam rumah Armando yang terletak di wilayah pegunungan, saat fajar baru tiba.

Penyusup itu lalu menembak mati Armando.

"Yang kami tahu, pembunuhnya mengenakan topi. Selanjutnya kasus ini kami masukkan dalam kasus pembunuhan yang berhubungan dengan pemilu, " ungkap Surki Serenas dalam wawancara melalui sambungan telepon. 

Kematian kandidat wali kota itu sekaligus menambah daftar panjang jumlah korban tewas terkait kekerasan dalam pelaksanaan pemilu di negara itu.

Seperti dikutip dari Kantor Berita AFP, tercatat sudah ada belasan korban tewas terkait pemilu di sana. 

Selama ini, negara di utara Indonesia ini memang memiliki tradisi panjang terkait kekerasan politik. 

Kondisi itu "didukung" dengan lemahnya aturan perundang-undangan tentang kepemilikan senjata api. Lalu, keberadaan tentara swasta, dan penegak hukum yang korup

Armando adalah satu dari dua kandidat yang bakal bertarung dalam pemilihan wali kota di Lantapan. 

Lantapan adalah kota terpencil sekitar 840 kilometer di sebelah selatan Ibu Kota Manila. 

Pesaing Armando dalam perebutan kursi wali kota saat ini menjabat sebagai wakil wali kota di Lantapan. 

Sebelumnya, jauh di barat daya Filipina, di sebuah pulau dengan nama Puerto Princesa, pendukung wali kota setempat ditusuk hingga tewas dalam sebuah kampanye, Kamis kemarin.

Kedua lelaki itu adalah bagian dari peserta konvoi sepeda motor untuk mendukung Wali Kota Lucilo Bayron.

Hingga saat ini pelaku penikaman belum terungkap. Sementara, kubu Bayron menuding pembunuhan itu dilakukan oleh kubu lawan dalam pertarungan menuju kursi wali kota. 

Tercatat, 14 orang tewas dalam kekerasan terkait pemilu yang terjadi antara 10 Januari - 5 Mei 2016. Tidak dijelaskan, apakah pembunuhan di Puerto Princesa sudah dimasukkan dalam daftar itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com