Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, FBI Sukses Tembus iPhone Teroris San Bernardino Tanpa Bantuan Apple

Kompas.com - 29/03/2016, 12:53 WIB

CALIFORNIA, KOMPAS.com — Badan Investigasi Federal AS (FBI) Amerika Serikat telah membuka kunci telepon seluler jenis iPhone milik dua penembak kasus San Bernardino tanpa bantuan perusahaan Apple.

Menurut Eileen Decker, Jaksa Penuntut Federal di California, Senin (28/3/2016) waktu setempat, para penyelidik telah menerima bantuan dari pihak ketiga. Namun, Decker tidak memberi keterangan rinci pihak ketiga yang dimaksud.

“Pemerintah tetap memiliki prioritas untuk memastikan aparat penegak hukum bisa memperoleh informasi digital yang krusial untuk melindungi keamanan nasional dan keselamatan masyarakat," kata Decker.

Dia menambahkan, para penyelidik mempunyai komitmen kepada para korban penembakan San Bernardino.

Baca: Perusahaan Israel Bantu FBI Buka Data iPhone Milik Teroris

Dalam kasus San Bernardino, Rizwan Farook dan istrinya, Tashfeen Malik, disebut membunuh 14 orang menggunakan senjata api, Desember 2015 lalu. Keduanya kemudian tewas ditembak polisi.

Belakangan, aparat AS mengatakan, Malik telah bersumpah setia kepada kelompok teroris ISIS (Negara Islam di Irak dan Suriah) melalui media sosial pada hari penembakan.

Untuk menyelidiki keterlibatan pasangan suami-istri dengan ISIS, aparat AS berupaya memeriksa semua data yang mereka miliki, termasuk data di dalam ponsel mereka. Di sinilah masalah dimulai.

Ponsel iPhone yang dimiliki Farook dan Malik dalam kondisi terkunci dan hanya bisa dibuka menggunakan kode sandi. Aparat lalu meminta Apple membuka kunci tersebut. Namun, Apple menolak.

Kasus ini pun bergulir ke jalur hukum. Pada awal Maret 2016, pengadilan di Brooklyn menolak permintaan aparat AS kepada pihak Apple.

Baca: Apple Menolak Kerja Sama, Bosnya Bakal Dipenjara?

Aparat pun tidak tinggal diam dan mengajukan banding. Hasilnya, pengadilan memerintahkan Apple membantu FBI guna membobol perangkat lunak keamanan pada iPhone milik Farook, yang menurut FBI berisi informasi sangat penting.

Namun, Apple berkeras menolak. Lewat pernyataannya, pemimpin Apple, Tim Cook, mengatakan, Pemerintah AS menuntut Apple untuk melakukan tindakan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. "Ini mengancam keamanan para konsumen kami," kata dia.

Baca: FBI Minta Bongkar iPhone, Hakim Bela Apple

Perusahaan Israel
Aparat AS lalu mencari jalan keluar dengan melibatkan pihak ketiga. Sebuah surat kabar Israel melaporkan, para pakar forensik data di perusahaan Cellebrite terlibat dalam kasus ini.

Cellebrite mengatakan kepada BBC bahwa perusahaan itu memang bekerja bersama FBI, tetapi tidak mengatakan lebih jauh bentuk kerja sama yang dimaksud.

Betapapun, situs perusahaan itu memaparka, perangkat yang mereka miliki bisa mengekstrak dan mengurai data dari iPhone 5Cmodel yang dimiliki penyerang San Bernardinodan beberapa model telepon seluler lain yang terkunci.

Menurut harian Israel Yedioth Ahronoth, perusahaan Cellebrite, anak perusahaan Sun Corp, Jepang, menandatangani kontrak forensik data dengan FBI pada 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com