Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Sarapan, Belasan Karyawan Migas Muntah-muntah

Kompas.com - 16/02/2016, 15:09 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Seusai menyantap makan pagi, sejumlah karyawan dari berbagai perusahaan kontraktor yang bekerja untuk perusahaan Total E&P Indonesia (TEPI) di kawasan Blok Mahakam, Kutai Karta Negara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), keracunan, Senin (15/2/2016).

Belasan karyawan tersebut langsung mengalami muntah-muntah setelah menyantap sarapan yang disajikan oleh sebuah perusahaan katering.

Bahkan, ada satu orang karyawan yang mengalami muntah darah. Mereka kemudian dilarikan ke rumah sakit di Kota Samarinda untuk menjalani perawatan.

Salah satu pasien, Muhammad Yudi, mengatakan, dia merasa mual dan muntah beberapa kali pada pukul 12 siang.

Dia mengira dirinya tengah mabuk laut lantaran berada di atas kapal migas milik PT Multi Agung Sarana Abadi, yang bergoyang lantaran ombak besar.

Namun kondisi tersebut tidak berubah, dan muntahnya semakin parah.

“Saya sarapan pagi, terus jam 12 siang itu saya mulai muntah-muntah. Saya kan lagi di kapal, jadi saya kira gara-gara gelombang jadi mabuk laut. Ternyata, bukan saya saja yang muntah-muntah, tetapi ada belasan orang yang muntah. Saya mulai tahu kalau keracunan, waktu saya muntah dan mengeluarkan darah,” ungkapnya, Selasa (16/2/2016).

Ketika sudah dibawa turun ke darat, kondisi belasan orang tersebut juga tidak berubah. Mereka lemas dan hampir tidak sadarkan diri.

“Sudah sampai di darat kondisi saya tambah parah, saya lemas dan tidak bisa apa-apa,” imbuhnya.

Setelah mendapat penanganan dokter, barulah diketahui penyebab mereka muntah-muntah. Kesebelas orang tersebut didiagnosa mengalami keracunan makanan.

Dokter jaga RS Dirgahayu Samarinda, Lucia Ristuti Widyaningrum, mengatakan, pihak rumah sakit masih akan melakukan observasi lebih jauh sebelum mengambil tindakan.

“Leukositnya sampai 2700 sekitar 20 ribuan semua ke atas. Jadi itu sudah menunjukkan ada infeksi pencernaanya...Iya, kemungkinan besar mereka keracunan makanan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com