Lewat akun Twitter, Zarif menyebut bahwa "orang kaya baru yang congkak" harus menyingkir dari dari arena diplomasi. Menurutnya, arena diplomasi adalah untuk orang-orang dewasa.
Ejekan ini pada umumnya dianggap sebagai tanggapan atas komentar yang juga bernada mengejek tentang catatan hak asasi manusia Iran oleh Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed al Nahyan.
Perang kata-kata ini terjadi di tengah ketegangan tinggi antara Iran dan negara-negara Teluk menyusul eksekusi ulama Syiah terkenal Nimr al-Nimr oleh Arab Saudi pada tanggal 2 Januari dan disusul dengan pengrusakan Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran sebagai protes atas pelaksanaan hukuman mati itu.
Uni Emirat Arab secara tegas mendukung Arab Saudi dalam sengketa itu.
Pada hari Minggu (10/1/2016), Menlu Iran Javad Zarif menulis artikel di New York Times yang mengecam catatan hak asasi manusia Arab Saudi serta menuduh negara itu mendukung ekstremisme dan "kebencian sektarian".
Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed al Nahyan kemudian mengeluarkan reaksi keesokan harinya.
"Ketika saya membaca artikel menteri luar negeri Iran di New York Times, saya kira penulisnya adalah menteri luar negeri sebuah negara Skandinavia," kata Zarif.
Dan pada Rabu (13/1/2016) ini, Zarif berkata, "Diplomasi adalah wilayahnya mereka yang dewasa, bukan orang kaya baru yang congkak."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.