Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Cegah 199 Orang Naik Pesawat karena Dicurigai Militan

Kompas.com - 20/11/2015, 15:18 WIB
KOMPAS.com — Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton mengatakan, unit kontra terorisme yang bertugas di bandara Australia telah menghentikan 199 orang, termasuk seorang di bawah umur, untuk naik pesawat karena alasan keamanan dalam beberapa bulan terakhir.

"Terjadi peningkatan dramatis atas jumlah orang yang dihentikan untuk naik pesawat," kata Dutton.

"Salah satu alasan utama mengapa seseorang diturunkan dari pesawat adalah kecurigaan dari perilaku mereka, yang membuat kami menduga bahwa mereka akan pergi untuk bertempur di Suriah."

Total 336 orang dihentikan untuk naik pesawat di bandara Australia dalam 12 bulan terakhir sampai bulan Juni 2015.

Dutton mengatakan, sebagian besar yang dihentikan itu kemudian bisa melakukan perjalanan. Namun, sejumlah besar di antara mereka menjadi perhatian karena masalah keamanan.

"Beberapa di antara mereka dilaporkan ke Polisi Federal, ke Dinas Intelijen, ke badan lain. Beberapa kemudian dikenai tuduhan," katanya lagi.

Peter Dutton juga mengatakan, seorang anak di bawah umur termasuk yang dihentikan dalam beberapa bulan terakhir.

"Setelah ditanyai dan pemeriksaan dilakukan terhadap kopernya, dia dihentikan untuk bepergian, dan dilaporkan ke badan lain untuk diselidiki. Ini bukanlah insiden terpisah," lanjut Dutton.

Dutton mengatakan, mereka yang dihentikan itu masih berpotensi menjadi ancaman di dalam Australia.

"Mereka yang dihentikan ini mungkin saja bisa melakukan tindakan teroris di dalam negeri. Inilah ancaman yang harus kita hadapi, dan pemerintah berusaha berbuat maksimal untuk menjaga keamanan Australia."

Sejak unit kontra-terorisme mulai beroperasi di bandara internasional Australia sejak bulan Agustus tahun lalu, perjalanan 535 penumpang dihentikan, 194.660 penilaian dilakukan, dan 13.000 patroli diadakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com