Sehari setelah serangan teroris berdarah yang mengguncang Paris, tema kebijakan luar negeri menjadi fokus utama debat yang dihadiri 3 capres ini.
Sorotan utama diarahkan ke Hillary Clinton yang menjabat sebagai menteri luar negeri pada periode pertama kepresidenan Barack Obama.
Moderator debat, John Dickerson, terlihat tidak ragu-ragu menanyakan pertanyaan yang sulit kepada Hillary.
Moderator mempertanyakan kepada Hillary mengenai kebijakan Obama yang memutuskan untuk menarik mundur pasukan Amerika dari Irak.
Sorotan terutama ditekankan pada apakah keputusan Obama ini telah menjadi bumerang mengingat konflik sektarian dan kekacauan lainnya yang melanda Irak saat ini.
Hillary dengan defensif menjawab bahwa rencana perdamaian sudah dipersiapkan ketika itu walaupun perdamaian yang diharapkan terwujud itu memiliki fondasi yang sangat lemah.
Hillary kemudian tanpa ragu mengacungkan jarinya kepada Perang Irak.
“Saya yakin orang yang waras mana pun tahu bahwa invasi Irak adalah biang keladi konflik dan instabilitas yang terjadi saat ini," tuturnya.
Mantan Ibu Negara ini menjelaskan bahwa ketika dia mengambil alih jabatan Menlu, kondisi militer Irak sangatlah menyedihkan dan menjadi salah satu faktor konflik yang terjadi saat ini.
Sementara itu, rival utama Hillary, Senator Vermont Bernie Sanders, melancarkan sentilan pedas ke Hillary yang mendukung untuk mengirim pasukan ke Irak ketika dia menjabat sebagai senator.
“Saya ingin mengatakan bahwa Perang Irak yang gagal total itu telah mengacaukan Timur Tengah dan mengakibatkan munculnya Al Qaeda dan ISIS,” kecam Sanders dengan berapi-api.
“Perang Irak adalah blunder terburuk kebijakan luar negeri Amerika Serikat dalam sejarah,” tambahnya.
Kandidat terakhir Mantan Gubernur Maryland Martin O’Malley menambahkan bahwa keputusan untuk membubarkan militer Irak adalah kesalahan besar.
“Ini bukan hanya mengenai menggulingkan seorang diktator (Saddam Hussein), tetapi kita juga harus memperhitungkan konsekuensi lain.”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.