Banyak pengguna internet yang berpendapat bahwa warna seragam baru itu sama dengan sarung yang digunakan pemimpin oposisi, Aung San Suu Kyi.
Dalam pesan Faebook miliknya, Chaw Sandi Tun mengatakan bahwa panglima sebaiknya mengenakan sarung untuk dililitkan di kepalanya.
"Jika Anda begitu cinta Ibu Suu, kenapa Anda tidak melilit sarungnya di kepala Anda," tulisnya.
Wartawan BBC di Yangon, Jonah Fisher, melaporkan bahwa komentar itu dianggap sebagai penghinaan besar dalam budaya Myanmar, dan tentara sudah menyampaikan pengaduan ke polisi.
Hari Senin (12/10/2015) Chaw Sandi Tun kemudian ditangkap polisi
Chaw Sandi diperkirakan akan didakwa dengan fitnah berdasarkan Undang-undang Transaksi Elektronik di negara itu.
Tentara Myanmar saat ini sedang melakukan upaya perubahan citra dan salah satunya dengan seragam baru dengan warna hijau yang lebih ringan, seperti ditampilkan oleh foto Min Aung Hlaing.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.