Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Mugabe Disoraki Oposisi Saat Berpidato di Parlemen

Kompas.com - 26/08/2015, 21:12 WIB

HARARE, KOMPAS.com — Presiden Zimbabwe Robert Mugabe disoraki anggota parlemen dari kubu oposisi terkait hancurnya perekonomian negeri itu saat tengah membacakan pidato kenegaraan di gedung parlemen, Selasa (25/8/2015).

Para anggota parlemen dari Gerakan untuk Perubahan Demokratik (MDC) mempertanyakan kebijakan ekonomi Presiden berusia 91 tahun itu. Mereka terus berteriak-teriak selama pidato kenegaraan yang hanya berlangsung kurang dari 30 menit itu.

Mugabe memberikan pidato kenegaraan pertama dalam delapan tahun terakhir setelah PBB memperkirakan sekitar 1,5 juta warga Zimbabwe menghadapi bahaya kelaparan pada akhir tahun ini dan membutuhkan bantuan pangan.

Saat Mugabe, yang berkuasa sejak Zimbabwe merdeka dari Inggris pada 1980, membeberkan rencana pemerintah untuk memperbaiki perekonomian, para anggota parlemen langsung berteriak-teriak.

Meski diganggu, Mugabe tetap membeberkan 10 langkah yang akan digunakan untuk meningkatkan perekonomian, termasuk menggenjot sektor pertanian, mendorong investasi swasta, dan memerangi korupsi.

"Bagaimana dengan penciptaan lapangan kerja?" ujar salah seorang politisi MDC sementara politisi lain menuding pemerintahan Mugabe dipenuhi korupsi.

Perekonomian di negeri itu terus merosot selama satu dekade terakhir karena pertumbuhan yang rendah, minimnya dana cair, dan angka pengangguran yang tinggi. Banyak perusahaan di negeri itu gulung tikar, memperkecil skala usaha, atau pindah ke negara tetangga.

Pemerintah terpaksa memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi menjadi 1,5 persen dari perkiraan awal 3,2 persen akibat melambatnya pertumbuhan sektor ekonomi.

Panen jagung Zimbabwe menurun hingga separuh akibat curah hujan yang tak menentu dan suhu udara yang kelewat panas. Akibatnya, negeri harus mengimpor 700.000 ton jagung untuk memberi makan warganya selama beberapa bulan ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com