Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zimbabwe Desak Dokter Pembunuh Singa Diekstradisi

Kompas.com - 31/07/2015, 19:18 WIB
HARARE, KOMPAS.com - Pemerintah Zimbabwe, Jumat (31/7/2015), mendesak agar Walter Palmer, seorang dokter gigi asal Minnesota, AS yang diyakini membunuh Cecil si Singa agar diekstradisi ke negeri Afrika itu untuk menjalani proses hukum.

Saat ini Palmer diduga bersembuyi setelah kabar bahwa pria ini yang membunuh singa paling terkenal di Zimbabwe itu memicu kemarahan global.

Palmer diduga membayar 50.000 dolar AS atau sekitar Rp 677 juta untuk perburuan yang dilakukan awal bulan ini.  Dia membunuh Cecil dengan menggunakan busur dan panah di sebuah lokasi tak jauh dari Taman Nasional Hwange, di wilayah barat Zimbabwe.

Cecil, yang dikenal karena surainya yang berwarna hitam kelam, sangat disukai para turis yang datang ke Taman Nasional Hwange. Singa ini juga mengenakan kalung pelacak yang dipasang Universitas Oxford sebagai bagian dari sebuah penelitian.

"Kami memohon kepada otorita berwenang untuk mengekstradisi Palmer ke Zimbabwe sehingga dia bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya yang ilegal," ujar Menteri Lingkungan Zimbabwe, Oppah Muchinguri.

"Sekarang sudah terlambat untuk menangkap pemburu asing itu karena dia sudah berada di negeri asalnya," tambah Muchinguri.

"Palmer, seorang warga AS, memiliki agenda yang terencana yaitu akan merusak citra Zimbabwe dan kemudian merusak hubungan kedua negara," ujar Muchinguri.

Palmer, yang juga sedang diselidiki oleh Departemen Perikanan dan Margasatwa AS terkait pembunuhan Cecil, telah meminta maaf dan mengaku telah ditipu oleh pemburu profesional, Theo Bronkhorst.

Bronkhorst, yang mengorganisasi perburuan itu, dibebaskan dengan jaminan oleh pengadilan Hwange pada Rabu lalu setelah didakwa gagal mencegah perburuan ilegal.

Munchinguri mengatakan Palmer, Bronkhorst dan pemilik tanah di dekat taman nasional bersalah melakukan perburuan ilegal yang mengakibatkan kematian singa tersebut. Ketiga orang itu, lanjut Muchinguri, memancing Cecil keluar dari kawasan taman nasional dengan menggunakan bangkai gajah sebagai umpan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com