Puing yang kemungkinan berasal dari bagian sayap yang dikenal dengan nama flaperon, sepanjang dua meter, ditemukan di pantai Pulau Reunion yang merupakan wilayah seberang lautan Perancis.
"Saat ini, masih terlalu dini bagi kami untuk berspekulasi terkait asal dari flaperon itu," demikian pernyataan resmi dari manajemen Malaysia Airlines, yang menambahkan bahwa pihaknya tetap bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait untuk memperjelas temuan ini.
Sebelumnya, Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan, pemerintah telah mengirimkan tim untuk meneliti temuan itu dan memperingatkan agar semua pihak jangan langsung membuat konklusi.
Direktur Jenderal Penerbangan Sipil Malaysia Azharudin Abdul Rahman mengatakan, lembaganya akan menggelar pertemuan dengan kementerian transportasi, kementerian luar negeri, dan Malaysia Airlines untuk mendiskusikan langkah lanjutan.
"Namun, pertama-tama kami harus terlebih dahulu melakukan verifikasi apakah bagian pesawat yang ditemukan itu benar-benar berasal dari MH370," kata Azharudin.
Pesawat Boeing berpenumpang 239 orang milik Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing saat melintasi Laut China Selatan.
Tim operasi pencarian besar-besaran yang dipimpin Australia meyakini bahwa pesawat itu jatuh di wilayah selatan Samudra Hindia. Namun, bukti fisik terkait dugaan jatuhnya MH370 sejauh ini belum ditemukan di Samudra Hindia, dan tragedi ini menjadi salah satu misteri terbesar dalam dunia penerbangan.
Pada Januari lalu, Pemerintah Malaysia akhirnya mengumumkan bahwa semua penumpang dan awak MH370 dinyatakan meninggal dunia. Langkah ini menuai kritikan, terutama kerabat dan keluarga dari penumpang MH370 yang hilang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.