Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Anjing Dipotong dalam Festival Tahunan Makan Daging di Tiongkok

Kompas.com - 23/06/2015, 03:00 WIB

KOMPAS.com — Bagi sebagian warga di Kota Yulin, bagian selatan Tiongkok, penghujung musim panas adalah waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga dan teman terdekat. Pada waktu itu pula, muncul kebiasaan di antara mereka untuk mengonsumsi daging anjing.

Ribuan anjing dipotong selama festival daging anjing yang digelar tahunan di kota tersebut. Tak ayal, muncul perdebatan dan kontroversi terhadap perhelatan itu di Tiongkok.

Di Tiongkok, masyarakat golongan atas kerap menganggap kepemilikan anjing sebagai kebiasaan orang kelas bawah. Meski begitu, seiring perkembangan ekonomi di Tiongkok, masyarakat kelas menengah mulai menolak festival itu sebagai tindakan barbar.

Senin kemarin, sekelompok aktivis hak hewan menggelar spanduk di depan kantor pemerintahan Kota Yulin. Mereka menuntut festival itu dihentikan. Namun, upaya mereka akhirnya dibubarkan oleh orang-orang tak dikenal.

Para penjual di pasar kota tersebut memperdagangkan anjing. Di lokasi itu pula sering terjadi gesekan antara kelompok yang mendukung makan daging anjing dan yang menolak. Tak jarang, perkelahian terjadi akibat gesekan itu.

"Ada banyak norma terkait makanan di masyarakat. Anda makan ayam kalkun, lalu kenapa kami tidak boleh makan daging anjing?" sahut seorang pendukung kebiasaan memakan anjing.

Dia melanjutkan, memakan daging anjing baik untuk kesehatan, terlebih pada musim panas seperti ini. "Ini sama saja seperti Anda memakan daging hewan lain."

"Ini sehat, sama saja seperti Anda makan daging babi atau ayam," kata Teng Jianyi saat ia memakan daging anjing yang dihidangkan di mejanya bersama beberapa teman.

Di sisi lain, masyarakat di Tiongkok membuat petisi secara online untuk menolak ritual makan daging anjing.

Tahun lalu, aktivis bernama Yang Xiaoyun masuk dalam berita utama di surat kabar setelah mengeluarkan biaya sekitar 150.000 yuan atau 24.160 dollar AS untuk menyelamatkan anjing-anjing dari festival tersebut.

Yang Xiaoyun saat ini mengumpulkan dana dari seluruh Tiongkok untuk menyelamatkan anjing-anjing tersebut. Ia berharap, dana yang terkumpul dapat digunakan untuk membuat rumah bagi anjing yang telah diselamatkan dekat Kota Yulin.

"Kami tidak mampu mengubah pola pikir masyarakat saat ini. Ini sudah menjadi tanggung jawab pemerintah," kata Yang.

Meski ada penolakan dari beberapa orang, masyarakat Kota Yulin masih mendukung festival tersebut. "Ini salah satu tradisi kami," kata Liang Xiaoli yang sengaja pulang kampung untuk festival tersebut.

"Mereka mengkritik kami, menyebut kami tidak punya rasa sayang terhadap hewan. Saya rasa, semua orang punya tolok ukur masing-masing. Bagaimana dengan orang yang memakan babi, apakah itu juga brutal? Kalau begitu, tidak ada orang yang memakan babi," kata Liang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com