ISIS Kuasai Sebagian Besar Kota Ramadi

ISIS menyerang Ramadi pada Kami malam dengan mengerahkan enam orang pengebom bunuh diri untuk mencapai pusat kota, lokasi kompleks pemerintahan provinsi Anbar. Demikian penjelasan kepolisian Irak.

Sepanjang Jumat, pertempuran masih berlangsung di Ramadi yang berjarak 100 kilometer sebelah barat Baghdad. Sementara itu pasukan pemerintah Irak masih menguasai sisi barat Ramadi, ibu kota provinsi terbesar di Irak itu.

Jika Ramadi sepenuhnya dikuasai ISIS maka itu akan menjadi pukulan telak bagi pemerintahan PM Haider al-Abadi. Sebab, kekalahan ini terjadi hanya enam pekan setelah militer Irak yang dibantu milisi Syiah merebut kota Tikrit dari tangan ISIS.

"Situasi di Ramadi sangat gawat namun kota itu belum jatuh dan pertempuran melawan para penjahat ISIS masih berlangsung," kata Gubernur Anbar Sohaib al-Rawi lewat akun Twitter-nya.

Seorang mayor angkatan darat Irak yang ditempatkan di dekat pusat komando Anbar menggambarkan situasi di Ramadi sangat kritis dan ISIS telah menguasai satu-satunya rute pasokan logistik ke dalam kota, sehingga semakin menyulitkan untuk mengirim bantuan.

Sebagian besar personel angkatan darat dan polisi sudah mundur ke kawasan di sekitar pusat komando untuk melindungi tempat itu. Sang mayor menambahkan, saat ini pasukan khusus kontra-terorisme meski terkepung, masih memberikan perlawanan di distrik Malaab, di pusat kota

"Jika pemerintah tidak mengirimkan bantuan dan angkatan udara koalisi tak menyelamatkan kami, saya bisa pastikan kami akan kehilangan Ramadi pada tengah malam," ujar sang mayor.

"Pembantaian akan terjadi dan kami semua akan dibunuh. Kami sudah mempertahankan kota ini selama berbulan-bulan dan kami tak layak berakhir seperti ini. Sangat memalukan," tambah dia.

Ramadi adalah satu dari sedikit kota di provinsi Anbar yang masih berada di bawah kendali pemerintah Irak. Sedangkan sebagian besar wilayah provinsi yang berbatasan dengan Arab Saudi, Suriah dan Jordania dikuasai ISIS.