Wali Kota Valenzuela City, Rex Gatchalian, mengabarkan lewat pesan singkat bahwa jumlah korban tewas akibat tragedi yang terjadi pada Rabu (13/5/2015) itu mencapai 72 orang dan masih belum diketahui jumlah korban hilang.
Valenzuela City terletak 14 kilometer sebelah utara ibu kota Manila, merupakan satu dari 16 kota yang membentuk wilayah Metro Manila.
Pencarian korban dilanjutkan setelah dihentikan pada Rabu malam karena suhu yang terlalu panas dan kekhawatiran atas kondisi bangunan dua lantai itu.
Wali Kota Rex Gatchalian mengatakan, Kentex Manufacturing Corp, sebuah pabrik yang memproduksi sepatu dan sandal jepit, terbakar pada Rabu dan menyatakan belasan orang masih dinyatakan hilang.
Gatcharian mengatakan, api tampaknya berasal dari pengelasan yang dilakukan di pintu utama pabrik. Percikan api itu memicu ledakan bahan kimia yang digunakan untuk pembuatan sandal jepit.
"Setelah ledakan terjadi, para pekerja lari ke lantai dua di mana mereka justru terjebak. Saya tak yakin ada pintu darurat kebakaran di lantai 2," ujar Gatcharian.
Kepala dinas pemadam kebakaran setempat, Wilberto Rico Neil Kwan Tiu, mengatakan, bangunan tersebut memiliki beberapa pintu keluar. Namun, tampaknya para pekerja panik akibat asap hitam dari karet dan bahan kimia yang terbakar.
Setelah pabrik itu terbakar dan memakan banyak korban jiwa, pertanyaan soal standar keamanan gedung mulai bermunculan.
Dionesio Candido, yang putri, cucu, saudari ipar, dan keponakannya ada di dalam daftar orang yang masih hilang, mengatakan, terali besi yang diperkuat dengan kawat berduri menutupi jendela pabrik di lantai 2.
Kondisi jendela yang dilindungi sedemikian kuat itu, kata Candido, membuat seekor kucing pun tak bisa keluar dari dalam ruangan pabrik.