Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di China Ada Aplikasi Ponsel untuk Menyewa Tukang Pukul

Kompas.com - 21/04/2015, 15:33 WIB
BEIJING, KOMPAS.com — Aplikasi apa yang biasa terdapat dalam telepon pintar Anda? Mungkin yang paling banyak digunakan adalah aplikasi chatting semacam WhatsApp atau mungkin juga aplikasi soal kondisi lalu lintas atau cuaca.

Nah, di China, pengguna telepon pintar bisa memiliki sebuah aplikasi penyewaan "preman" untuk memukuli seseorang. Aplikasi itu bernama Didi Da Ren atau jika diterjemahkan secara bebas berarti "Didi Memukul Orang".

Situs berita Want China Times mengabarkan, pengguna aplikasi ini bisa mengunggah iklan untuk mencari tukang pukul. Mereka yang termasuk "tukang pukul" menurut kriteria aplikasi ini adalah para pelatih kebugaran, mantan tentara, anggota geng, dan para penjahat lainnya.

Konsep aplikasi ini, menurut Want China Times, muncul dari sebuah acara bincang-bincang online yang sebenarnya hanya untuk lelucon belaka. Namun, celakanya apa yang awalnya adalah sebuah lelucon belakangan menjadi kenyataan.

Seorang jurnalis di kota Kunming mencoba menyelidiki kebenaran aplikasi ini. Dia memasukkan daftar palsu orang-orang yang menjadi incarannya ke aplikasi tersebut.

Tak lama kemudian, jurnalis itu menerima nomor telepon seorang "preman" asal Shanghai. Pria itu mengklaim bisa mengirim siapa pun ke rumah sakit dengan level "kerusakan" sesuai dengan harga yang disepakati.

Pria yang mengaku preman itu mematok harga antara 30-80 dollar AS dan meminta foto sang calon korban. Pria itu mengatakan jasanya harus dipesan setidaknya dua hari sebelumnya dan pembayaran dilakukan secara online setelah tugas selesai dilaksanakan.

Aplikasi ini akhirnya dihapus dari App Store. Namun, situs Qihoo 360 mengabarkan, aplikasi penyewaan jasa tukang pukul itu sudah diunduh sebanyak 40.000 kali.

Perusahaan yang mengembangkan aplikasi tersebut, Changsa Zhang Kong Information Technologi Ltd, menegaskan mereka tak bermaksud membuat aplikasi untuk sebuah kejahatan yang terorganisasi.

Manajemen perusahaan ini sudah memerintahkan para staf untuk secara manual menghapus semua kontrak "pemukulan" yang sudah masuk ke aplikasi tersebut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com