Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2015, 22:44 WIB

KOMPAS.com — Kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS telah kehilangan lebih dari seperempat wilayah yang mereka kuasai sejak serbuan udara bulan Agustus lalu. Demikian kata juru bicara Pentagon.

Menurut Kolonel Steve Warren, terlalu cepat menyatakan arus telah berbalik, tetapi serangan udara dan serangan darat Irak "tak diragukan telah menimbulkan kerugian besar (pada posisi ISIS)".

ISIS merebut sebagian besar daerah Irak utara dan barat bulan Juni tahun lalu.

Pernyataan ini dibuat menjelang pertemuan antara Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, dan Presiden Barack Obama di Washington.

Sebelum berangkat, Al-Abadi menegaskan, ia ingin pasukan koalisi meningkatkan serangan terhadap ISIS.

Kolonel Warren menyatakan dalam sebuah konferensi pers di Washington bahwa ISIS telah kehilangan kekuasaan atas 25-30 persen dari wilayahnya dalam delapan bulan terakhir atau sekitar 12.950 hingga 15.540 kilometer persegi.

Kekuatan koalisi dan Pemerintah Irak tak diragukan memukul mundur ISIS dengan amat berarti.

Tak berubah banyak di Suriah

Peta dari Pentagon memperlihatkan kelompok ISIS telah "kehilangan wilayah di mana mereka pernah dominan" dan garis pertempuran terdorong ke barat dan selatan, di Provinsi Irbil, Babil, Baghdad, dan Kirkuk. Demikian kata Kolonel Warren.

"Di antara infrastuktur yang strategis dan kota menengah yang telah direbut adalah Mosul Dam, Zummar, dan daerah sekitar Gunung Sinjar."

Koridor utara Tikrit telah "direbut secara substansial" dan diharapkan kota itu "segera" dibersihkan dari milisi, kata Warren lagi.

Kota Baiji dan pusat penyulingan minyak yang berada di dekatnya masih diperebutkan dan akan terus menjadi sasaran serangan udara.

Pentagon menyatakan wilayah yang dikuasai ISIS di Suriah, serangan udara koalisi dimulai bulan September, masih belum ada perubahan.

Mereka berhasil merebut daerah Suweida, pedesaan sekitar Damaskus dan Provinsi Homs, tetapi kehilangan Provinsi Aleppo dan Hassakeh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com