Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok dengan Pemberontak MILF, 49 Polisi Filipina Tewas

Kompas.com - 26/01/2015, 18:35 WIB
MANILA, KOMPAS.com - Sebanyak 49 orang anggota pasukan komando kepolisian Filipina tewas setelah terlibat baku tembak dengan pemberontak Front Pembebasan Islam Moro (MILF). Demikian keterangan kepolisian Filipina, Senin (26/1/2015).

Baku tembak selama 11 jam itu pecah setelah pasukan polisi memasuki kota Mamasapano yang dikuasai pasukan MILF pada Minggu (25/1/2015) sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat.

Pasukan kepolisian masuk ke kota itu tanpa berkordinasi dengan pasukan pemberontak seperti diamanatkan dalam kesepakatan gencatan senjata yang ditandantangani pemerintah Filipina dan MILF pada Maret tahun lalu.

Juru bicara kepolisian wilayah Mindanao Judith Ambong mengatakan jasad ke-49 polisi itu sudah dipindahkan ke sebuah kamp militer. Namun, Judith tidak menjelaskan jumlah anggota MILF yang tewas dalam baku tembak itu.

"Insiden ini akan menjadi sebuah masalah besar," kata pimpinan tim negosiator MILF Mohagher Iqbal kepada AFP.

Meski demikian, baik pihak MILF dan pemerintah Filipina menjamin perjanjian gencatan senjata masih berlaku.

Sementara itu, kepala kepolisian nasional Leonardo Espina dan sekretaris pemerintah setempat Manuel Roxas terbang ke kota Manguindanao, Mindanao, pada Senin.

Dalam pernyataan resminya, Espina mengatakan, keberadaan pasukan khusus kepolisian di kota Mamasapano itu adalah bagian dari pengejaran seorang tersangka utama dalam sebuah serangan bom belum lama ini di Filipina selatan.

Sedangkan Iqbal meyakini pasukan polisi itu tengah mencoba untuk menangkap seorang anggota Jamaah Islamiah setempat, Zulkifli bin Hir alias Marwan. Pria in masuk dalam daftar buronan AS dengan hadiah 5 juta dolar untuk penangkapannya.

Zulkifli yang berasal dari Malaysia adalah tokoh paling penting dari 10-12 tokoh Jamaah Islamiah yang diduga bersembunyi di Filipina. Dia sudah bersembunyi di Filipina selatan sejak 2003 dan melatih anggota kelompok militan setempat.

Pemerintah Filipina juga tengah mengejar Basit Usman, komandan faksi pemberontak BIFF yang menolak pembicaraan damai dengan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com