Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Orang Yahudi Selamat dari Penyanderaan karena Sembunyi di Ruang Pendingin

Kompas.com - 10/01/2015, 11:37 WIB
PARIS, KOMPAS.com — Sejumlah pengunjung yang ketakutan dalam penyanderaan di sebuah supermarket khusus untuk komunitas Yahudi di Paris, Perancis, Jumat (9/1/2015), selamat karena bersembunyi di sebuah ruang pendingin (cold storage) yang membekukan selama lima jam.

Begitu mendengar suara tembakan di lantai di atas mereka, sekitar 30 orang Yahudi yang sedang membeli makanan halal untuk hari Sabat itu harus berpikir cepat agar selamat. Mereka lalu masuk ruang pendingin itu dan meringkuk dalam suhu minus tiga derajat sambil berdoa para teroris yang menyerbu toko itu tidak menemukan mereka.

Salah seorang pengunjung itu adalah Johan Dorre (36 tahun), yang punya anak usia empat tahun. Pria itu dapat menelepon seorang teman lewat ponselnya untuk memberi tahu bahwa mereka terjebak di lantai bawah tanah, dua lantai di bawah lantai dasar. Di lantai dasar, enam sandera ditahan para teroris di bawah todongan senjata.

Lalu, saat pengepungan berlangsung, ia menelepon pamannya. Sang paman kemudian memberikan kata-kata penghiburan ketika dia menunggu di balik garis polisi bersama ratusan warga kawasan itu yang cemas yang telah dievakuasi dari rumah mereka oleh polisi.

"Johan dan orang-orang lainnya itu takut bahwa mereka akan ditemukan para teroris dan terpaksa meringkuk bersama-sama seperti binatang yang ketakutan demi mencegah hipotermia," kata pamannya yang lain, Jacob Katorza, kepada Daily Mail, beberapa menit setelah mendengar bahwa keponakannya itu telah dibebaskan tanpa cedera.

"Dia tengah berbelanja kue halal dan daging yang kami orang-orang Yahudi bisa nikmati pada hari suci saat dia mendengar suara tembakan di lantai dasar di atas dirinya dan segera bersembunyi bersama para pembeli lain di ruang bawah tanah. Johan berbicara dengan saudara saya Haim melalui telepon hanya dua atau tiga menit dan menyuruhnya untuk tetap tenang dan menunggu sampai bantuan datang. Kemudian, kami hanya berdiri di belakang garis penghalang polisi selama lima jam dan menunggu kabar. Itu merupakan lima jam terpanjang yang mengerikan dalam hidup saya."

"Kita tahu orang-orang ini monster dan tidak akan ragu-ragu untuk membunuh orang Yahudi. Mereka menyasar supermarket itu karena toko itu dikelola orang-orang Yahudi. Untungnya, dia tidak bersama anaknya ketika hal ini terjadi."

Air mata lega memenuhi mata Katorza saat dia mengenang drama itu. Di samping, di garis penghalang polisi, berdiri seorang tua yang anaknya juga telah meringkuk di ruang pendingin itu. Orangtua itu juga menangis lega saat sejumlah teman mengatakan kepadanya bahwa anaknya selamat. "Tahun lalu, 7.000 orang Yahudi telah meninggalkan Perancis dan setelah tragedi ini akan ada ribuan lagi. Kami tidak aman lagi di Perancis. Tidak ada masa depan bagi orang-orang Yahudi di Perancis. Kami sudah selesai di Perancis."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com