Pengadilan Israel Vonis Pria Palestina Hukuman Penjara Tiga Kali Seumur Hidup

Selain dijatuhi hukuman penjara, Hossam Qawasme (41), juga diwajibkan membayar uang kompensasi kepada keluarga tiga remaja itu sebesar masing-masing 63.000 dolar AS atau Rp 795 juta.

Qawasme ditahan terkait tuduhan merencanakan dan mendanai penculikan tiga remaja Israel pada 12 Juni tahun lalu yang kemudian menjadi salah satu pemicu perang 50 hari di Jalur Gaza.

"Terdakwa terbukti melakukan kejahatan serius, pembunuhan terhadap tiga remaja yang sedang dalam perjalanan pulang ke keluarga mereka," demikian keputusan hakim dalam sidang di pengadilan militer Ofer di dekat kota Ramallah itu.

"Atas perbuatannya itu, terdakwa dijatuhi hukuman penjara tiga kali seumur hidup. Dia akan disingkirkan dari masyarakat dan menjalani sisa hidupnya di penjara. Sebagai tambahan dia harus membayar 63.000 dolar untuk setiap keluarga korban," tambah hakim.

Pekan lalu Qawasmeh didakwa telah berpartisipasi dalam penculikan dan pembunuhan Naftali Frenkel, Eyal Yifrach dan Gilad Shaer pada 12 Juni 2014. Demikian pernyataan AD Israel.

Dua rekan Qawasmeh, Amer Abu Eisha (32) dan Marwan Qawasmeh (29), yang menurut militer Israel terlibat dalam penculikan dan pembunuhan itu, tewas dalam baku tembak dengan tentara Israel di kota Hebron, Tepi Barat pada September lalu.

Penculikan itu diawali ketika ketiga remaja itu sedang menunggu kendaraan di dekat kota Hebron. Hilangnya ketiga remaja itu memicu perburuan besar-besaran yang memicu penahanan yang menewaskan lima warga Palestina dan ratusan lainnya ditahan.

Operasi pencarian itu kemudian memicu serangan roket dari Jalur Gaza yang kemudian menjadi sumber pecahnya perang 50 hari selama Juli hingga Agustus yang mengakibatkan setidaknya 2.200 warga Palestina dan 73 orang Israel tewas.