Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Anggota ISIS Asal Swiss Dihukum Kerja Sosial 600 Jam

Kompas.com - 11/12/2014, 16:16 WIB
BERN, KOMPAS.com - Pemerintah Swiss menjatuhkan hukuman kerja sosial selama 600 jam untuk seorang warganya yang baru pulang dari Timur Tengah untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Ini adalah kali pertama Swiss mengadili dan menghukum warganya yang pergi ke Timur Tengah untuk menjadi anggota ISIS. Jaksa Agung Swiss Michael Lauber mengatakan hukuman kerja sosial itu mulai berlaku pekan ini. Demikian keterangan Michael radio televisi pemerintah RTS, Rabu (10/12/2014) malam.

Pria berusia 30 tahun yang baru menjadi mualaf itu berasal dari Vaud, Swiss barat. Tahun lalu berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan kamp pelatihan ISIS. Pria yang tidak disebutkan namanya itu kepada RTS mengatakan dia mengalami radikalisasi lewat internet.

"Saya baru memeluk Islam. Sejumlah video yang saya lihat dan diskusi yang saya ikuti secara online membuat saya merasa harus berada di sana (Suriah)," ujar pria itu.

Setelah dua pekan bergabung dalam kamp latihan ISIS, dia diperintahkan untuk pergi. Setelah itu dia malah sempat ditahan ISIS selama 54 hari. Demikian laporan RTS.

Pria tersebut, yang mengaku sudah memutus semua hubungan dengan ISIS, dijatuhi hukuman berdasarkan undang-undang Swiss untuk mereka yang pernah bergabung dengan organisasi kriminal.

Pria ini juga diadili berdasarkan undang-undang militer karena dia dianggap ikut bertempur dengan pasukan militer asing.

Meski hukuman ini dianggap terlalu ringan, namun jaksa agung Michael Luber menegaskan hukuman kerja sosial itu sudah sesuai untuk kasus kalli ini.

Dia menegaskan jika kasus kepulangan para mantan anggota ISIS itu terjadi maka terdapat kemungkinan mereka akan dijatuhi hukuman yang berbeda, tergantung dengan rincian kasusnya.

Ribuan warga negara Barat bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah yang tengah berupaya mendirikan kekalifahan Islam. Kondisi itu membuat kekhawatiran para mantan anggota ISIS itu akan melakukan aksi teror saat kembali ke negara masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com