Sousan Moshtaghian, ibunda Ghoncheh, mengatakan, putrinya itu akhirnya dibebaskan dengan uang jaminan sebesar 30.000 dollar AS atau Rp 364 juta. Demikian dikabarkan kantor berita ISNA.
"Dalam sidang pengadilan, putri saya bersikukuh tidak melakukan kesalahan apa pun. Kami berharap pengadilan akan membebaskannya," kata Sousan.
Ghoncheh Ghavami ditahan pada Juni lalu setelah dia menentang aturan yang melarang perempuan menonton pertandingan olahraga pria. Setelah uang jaminan dibayarkan, Ghoncheh tak perlu lagi mendekam di dalam tahanan hingga pengadilan banding memutuskan nasib perempuan itu.
Sebelumnya, pengadilan sudah menjatuhkan hukuman penjara satu tahun untuk Ghoncheh karena dianggap "menyebarkan perlawanan terhadap sistem". Pengadilan memberlakukan kasus Ghoncheh itu terkait aktivitasnya bersama dengan kelompok oposisi bukan sekadar karena ingin menonton sebuah laga bola voli pria.
Perempuan luluasan Fakultas Ilmu-ilmu Oriental dan Afrika Universitas London itu selama beberapa bulan menjadi sukarelawan untuk menolong anak-anak jalanan di Iran.
Awal bulan ini, sejumlah pejabat olahraga Iran mengatakan tengah mempelajari kembali larangan untuk perempuan menonton pertandingan olahraga yang melibatkan pria. Kemungkinan larangan itu akan dicabut pada masa mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.