Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Pentingnya Forum G-20 bagi Indonesia?

Kompas.com - 14/11/2014, 18:36 WIB

BRISBANE, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo pada Jumat (14/11/2014) tiba di Brisbane, Australia, untuk menghadiri pertemuan G-20 yang akan dimulai pada Sabtu (15/11/2014).

Pertemuan yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri antara lain oleh Amerika Serikat, China, dan Rusia untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi. Indonesia menjadi anggota G-20 sejak 2008 dan tidak pernah absen mengikuti forum tahunan ini.

Menjelang forum Brisbane, muncul seruan dari sejumlah pihak agar Indonesia hengkang dari G-20. Salah satunya datang dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Menurut Susi, menilai sektor kelautan tidak perlu ikut serta G-20 karena tidak bermanfaat bagi kelautan Indonesia.

Namun, keanggotaan di G-20 justru dinilai sejumlah pakar ekonomi sangat bermanfaat bagi Indonesia dalam mencari mitra dagang.

"G-20 sifatnya forum, jadi keputusan di situ tidak mengikat, tapi itu tetap penting sebagai sosialisasi dan mencari pertemanan. Beberapa isu bisa di-lead di forum itu dan tindak lanjutnya bisa di organisasi yang bersifat mengikat tergantung isunya apa," kata Prasetyantoko, pakar ekonomi dari Universitas Atmajaya.

Ia juga menyarankan Jokowi untuk mendudukkan kepentingan Indonesia sebagai emerging country. "Yang penting itu adalah likuiditas global yang salah satu sumbernya adalah kebijakan normalisasi moneter di negara maju yang implikasinya ke negara berkembang.

"Perlu ada koordinasi antara emerging countries dengan negara maju terkait normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat dan negara maju lainnya," tambahnya.

Menanggapi seruan agar Indonesia menarik diri, Prasetyantoko tidak sepaham karena forum itu penting untuk menjaring peluang dan kesempatan kerja sama.

"Jangan menarik diri dari G-20 kalau kita menarik diri, kita tidak punya akses membangun kesempatan lebih lanjut," ujar Prasetyantoko.

Selain perekonomian global, KTT dua hari itu juga diperkirakan tidak akan lepas dari ketegangan internasional yang dipicu konflik Rusia-Ukraina serta isu perubahan iklim, seperti dilaporkan kantor berita Associated Press.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com