Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Akui Bertanggung Jawab atas Kekalahan Demokrat

Kompas.com - 10/11/2014, 08:58 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.COM - Presiden AS Barack Obama mengatakan ia bertanggungjawab penuh atas kekalahan Partai Demokrat dalam pemilu sela tanggal 4 November 2014.

“Kita dikalahkan,” kata Presiden Obama kepada saluran televisi CBS dalam wawancara yang disiarkan hari Minggu (9/11/2014). “Tanggungjawabnya berhenti di meja saya. Jadi, sebagai pemimpin partai, kapanpun partai saya tidak bekerja baik maka saya harus bertanggungjawab,” lanjut Obama.

Partai Republik merebut kontrol Senat Amerika dari Partai Demokrat, memperbesar mayoritasnya di DPR dan merebut jabatan gubernur di beberapa negara bagian kubu Demokrat dalam pemilu pada Selasa pekan lalu itu.

“Pesan yang saya ambil dari pemilu ini, seperti dalam pemilu-pemilu lainnya, adalah rakyat ingin pemerintah pusat di Washington bisa berfungsi,” kata Obama.

“Rakyat merasa Washington tidak berfungsi,” lanjutnya dan menambahkan mereka merasa seperti ada “kegagalan politik” di Amerika. Presiden Obama juga menegaskan kembali janjinya untuk menggunakan wewenang eksekutif demi merombak sistem imigrasi, kecuali Partai Republik meloloskan RUU imigrasi sebelum akhir tahun.

“Segera setelah mereka meloloskan RUU yang mengatasi berbagai masalah dalam reformasi imigrasi, saya akan menandatanganinya, dan itu akan mengatasi tindakan eksekutif saja,” kata Obama.

John Boehner, Ketua DPR Amerika, dan sejumlah pemimpin Partai Republik lainnya telah memperingatkan Obama agar tidak mengambil langkah sendiri mengenai imigrasi.

Partai Republik akan menghadapi kampanye pemilu pendahuluan yang paling sulit diprediksi tahun depan menjelang pemilu presiden tahun 2016, sementara Hillary Clinton masih menjadi favorit utama Partai Demokrat.

Hillary Clinton tampil dalam sekitar 40 acara politik di 19 negara bagian dalam kampanye pemilu sela lalu dan mengatakan ia akan membuat pengumuman terkait pencalonan dirinya pada awal tahun depan.

“Di sisi Partai Demokrat, isunya adalah siapa yang akan menjadi penantang Hillary,” kata pakar strategi Partai Republik Brian Jones. “Di sisi Partai Republik, isunya adalah siapa yang akan gagal bersaing. Ada banyak wacana mengenai begitu banyak orang berbeda yang mungkin mencalonkan diri. Daftarnya sangat panjang.”

Ada belasan tokoh Partai Republik yang mungkin mencalonkan diri sebagai presiden setelah partai itu sukses besar dalam pemilu sela, sesuatu yang dianggap banyak pihak sebagai langkah pertama untuk merebut Gedung Putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com