Menurut catatan Yuliana, pelanggan dalam konteks ini menempati posisi sebagai pemangku kepentingan tertinggi. "Pelanggan menjadi penentu bagi kemajuan sebuah perusahaan," katanya.
Yuliana memberi kiasan. Menurut dia, perusahaan masih bisa hidup tanpa karyawan. Perusahaan pun, imbuhnya, bisa hidup tanpa persaingan. "Tapi, tanpa pelanggan, perusahaan tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.
Secara ringkas, Yuliana mengatakan, masih ada peluang bagi Indonesia untuk memperbaiki peringkat. Syaratnya memang cuma dengan bekerja keras.
Sementara itu, Presiden Direktur LG Electronics Indonesia (LGEIN) Jae, Young Lee mengatakan program terbaru pihaknya menyasar konsumen di level premium. Pelayanan ini memang tidak lepas dari porsi kepemilikan produk LG kategori premium di Indonesia. Catatan menunjukkan, kontribusi konsumen produk premium LG di Indonesia mencapai angka 30 persen. Sementara di Jabodetabek, kelompok ini berkontribusi sebanyak 4 persen.
Pelayanan untuk kelas premium itu terbuka 24 jam. Selain itu, masih ada jaminan kecepatan kehadiran tenaga ahli maksimal empat jam setelah permintaan kunjungan diterima call center.