Aktris dan mantan pembawa acara talk show itu mengatakan bahwa ia awalnya senang telah memenangi gelar tersebut, tetapi hujan komentar brutal di media sosial yang mengecam pandangan politiknya dan menyebut dirinya gemuk telah menyakiti keluarganya.
Weluree dikecam karena komentar yang ia posting di Facebook. Dalam posting-an itu, ia menyerang massa "Kaus Merah", yaitu kelompok pendukung pemerintahan yang baru saja digulingkan dalam sebuah kudeta militer. Ia menuduh pemerintahan itu telah menentang monarki Thailand. Ia pun menyerukan eksekusi bagi para pemimpin kelompok itu.
"Kalian Kaus Merah, kalian pergi dari sini," tulisnya pada pertengahan November lalu, sebelum ia memenangi gelar Miss Universe. "Tanah Thailand kotor karena orang-orang anti-monarki seperti kalian."
Weluree mengatakan pada Senin bahwa karena kecaman itu, "Kebahagiaan yang dulu kami rasakan benar-benar telah hilang."
"Ketika saya melihat ibu saya tidak bisa tidur di malam hari, saya juga jadi tidak bisa tidur," katanya dalam konferensi pers. Dia tidak mengungkapkan berkomentar mana yang ia rasakan paling menyakitkan.
Komentar Weluree menikam jantung krisis politik berkepanjangan di Thailand, serta mengungkapkan sikap elite terdidik dan kaum royalis negara itu terhadap pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Yingluck, yang didukung banyak warga pedesaan di Thailand utara dan timur laut, terpaksa mundur bulan lalu, dan militer setelah it u segera melakukan kudeta terhadap pemerintahan sipil yang terbentuk lewat pemilihan umum.
Masyarakat Thailand sudah terpolarisasi tajam sejak tahun 2006 ketika kakak Yingluck, Thaksin Shinawatra, yang menjadi perdana menteri saat itu, digulingkan dalam sebuah kudeta dan kemudian melarikan diri ke pengasingan demi menghindari tuduhan korupsi. Sejak itu sampai kudeta terakhir, para penentang Thaksin dan kelompok Kaus Merah saling protes dalam sebuah pertarungan yang terus berlangsung untuk mendapatkan kekuasaan politik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.