Mahasiswi Indonesia Tewas Tenggelam di Selandia Baru

Yessica Asmin bersama dengan pacarnya, Sean McNabb, melakukan perjalanan pada Senin (19/5/2014) di kawasan yang memang sering menjadi tujuan tracking, Milford Track, di Selandia Baru.

McNabb mengaku saat itu mereka sedang mencoba menyeberangi anak sungai yang cukup deras. Namun, Yessica terpeleset dan terbawa arus sungai. Yessica sempat dinyatakan hilang, dan jenazahnya baru ditemukan pada Rabu (21/5/2014) dengan bantuan helikopter.

Jenazah dari mahasiswa asal Indonesia di University of New South Wales tersebut ditemukan sekitar dua kilometer dari lokasi ia terjatuh.

"Saya kehilangan separuh hidup saya. Sangat kehilangan dan saya kangen sekali," tulis McNabb di akun Facebook-nya.

Sementara itu, dari laporan Television New Zealand (TVNZ), seorang backpacker asal Jerman, Sebastian Keilhoz, yang juga sedang bersama korban saat kejadian, menyatakan kemarahannya kepada Departemen Konservasi Selandia Baru karena membangun jembatan yang tidak memadai untuk menyeberangi anak sungai.

"Saya sangat marah karena mereka tidak memberi tahu bahwa tak ada jembatan, kami pun tidak bisa menolongnya," ujarnya kepada TVNZ.

Juru bicara Departemen Konservasi Selandia Baru, Rory Newsam, mengatakan bahwa banyak yang menyangka kalau lembaganya bertanggung jawab untuk mengikuti aktivitas orang-orang yang berjalan-jalan di kawasan Milford Track.

Akan tetapi ia mengatakan bahwa mereka tidak bisa mengawasi seluruh aktivitas di sana. Mereka telah berusaha memberikan informasi kepada para pengunjung soal rintangan yang akan dihadapi melalui website dan pusat informasi, demikian seperti yang dikutip dari TVNZ.

Koresponden ABC di Selandia Baru, Dominique Schwartz, melaporkan, keluarga Yessica telah tiba di Selandia Baru.