Meski pencarian ekstensif terus dilakukan di Samudra Hindia, sebelah barat daya kota Perth, sejauh ini belum ditemukan bukti-bukti kuat terkait keberadaan pesawat naas itu.
Sejumlah benda mengapung yang terlihat beberapa kali, ternyata setelah diangkat berupa peralatan memancing atau sampah laut biasa.
Marsekal purnawirawan Angus Houston, seorang pensiunan AU Australia, mengatakan, pencarian Malaysia Airlines adalah operasi pencarian paling menantang yang pernah dilihatnya.
"Biasanya titik awal pencarian adalah lokasi terakhir pesawat atau kendaraan yang hilang. Namun dalam kasus ini, posisi terakhir sangat jauh dari lokasi pesawat itu hilang," ujar Angus.
Merujuk pada pencarian kapal perang Australia HMAS Sydney yang baru ditemukan 60 tahun setelah ditenggelamkan kapal Jerman pada 1941 di Samudra Hindia, Angus mengatakan, pencarian MH370 diperkirakan akan "bernasib" sama.
"Pencarian ini bisa memakan waktu sangat lama. Namun saya kira pada tahap ini sangat penting untuk mengejar semua bukti," ujar Angus.
Saat ini sebanyak 10 pesawat terbang, sembilan kapal, beberapa di antaranya diperkuat helikopter masih terus mencari di wilayah selatan Samudra Hindia yang ganas.
Sementara itu, kapal Australia, Ocean Shield, yang diperlengkapi dengan detektor kotak hitam milik AS, meninggalkan pelabuhan Perth sejak Senin (31/3/2014). Namun dibutuhkan tiga hari untuk mencapai lokasi pencarian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.