Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan Peringatkan Iran agar Tak Kirim Tentara ke Wilayahnya

Kompas.com - 19/02/2014, 11:20 WIB
ISLAMABAD, KOMPAS.COM — Pakistan memperingatkan Iran untuk tidak mengirim pasukan yang melintasi perbatasan bersama kedua negara dalam upaya membebaskan lima penjaga perbatasan Iran yang diculik. Insiden penculikan itu dapat memperburuk ketegangan regional dan sektarian.

Senin (17/2/2014), Menteri Dalam Negeri Iran Abdolreza Rahmani-Fazli, sebagaimana dikutip, mengatakan bahwa Iran mungkin mempertimbangkan untuk mengirimkan pasukannya ke wilayah Pakistan jika Pakistan tidak mengambil langkah yang diperlukan untuk melawan kaum militan.

"Pasukan Iran tidak punya wewenang untuk menyeberangi perbatasan kami dengan melanggar hukum internasional. Kita harus menghormati perbatasan masing-masing," kata pernyataan Pemerintah Pakistan itu.

Iran yang penduduknya mayoritas Syiah mengatakan, kaum militan telah menangkap para penjaga itu sekitar lima kilometer di dalam wilayah Iran pada 6 Februari di Provinsi Sistan-Baluchistan dan membawa mereka ke Pakistan.

Sebuah kelompok pemberontak Sunni Iran yang menyebut dirinya Jaish al-Adl (Tentara Keadilan) menyatakan bertanggung jawab atas penculikan itu. Setidaknya hal itu menurut sebuah akun Twitter yang mengklaim milik kelompok tersebut. Namun, kebenaran klaim itu tidak dapat segera diverifikasi.

Pakistan mengatakan, pihaknya masih berhubungan dengan Iran dan telah memeriksa wilayah guna mencari para penjaga perbatasan yang diculik itu, tetapi tidak dapat menemukan mereka di pegunungan, daerah yang jarang penduduknya. Wilayah di mana penculikan itu terjadi punya sejarah kekerasan dan masalah sektarian.

Pakistan merupakan negara dengan mayoritas penduduk menganut Muslim Sunni dan kaum Syiah sebagai minoritas. Iran kebaliknnya. Di kedua negara itu, kelompok minoritas mengeluhkan adanya diskriminasi.

Sejak Perdana Menteri Nawaz Sharif berkuasa, Pakistan berubah dengan menyelaraskan dirinya lebih dekat ke Arab Saudi, negara yang memberi Sharif tempat berlindung saat ia diasingkan setelah sebuah kudeta yang menyingkirkannya. Arab Saudi yang Suni dan Iran yang Syiah tengah bersaing untuk mendapatkan pengaruh di dunia Muslim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com