Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Snowden: Inggris Izinkan AS Sadap Warganya

Kompas.com - 21/11/2013, 13:35 WIB
Sebuah laporan menyatakan bahwa Inggris mengizinkan Badan Keamanan AS menyimpan nomor telepon selular dan alamat e-mail warga Inggris sejak 2007.

Jaringan televisi Inggris Channel 4 dan harian Guardian mengatakan peraturan yang ada diubah pada 2007 untuk mengizinkan AS menyimpan informasi yang terangkum secara tidak sengaja tentang warga Inggris yang tidak dicurigai terlibat aktivitas kejahatan.

Laporan itu didasarkan pada dokumen yang dibocorkan oleh pembocor rahasia intelijen AS,  Edward Snowden.

Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan tidak akan mengomentari "spekulasi seperti itu".

Di bawah perjanjian berusia tujuh dekade antara Inggris-AS mengenai berbagi data intelijen, badan intelijen Inggris dan Amerika tidak seharusnya mengumpulkan informasi tentang satu sama lain tanpa izin.

Sebelum 2007, jika AS, dalam salah satu operasinya, menemukan nomor ponsel atau alamat e-mail warga Inggris, mereka tidak dapat menyimpannya.

Tetapi, menurut dokumen tersebut, setelah peraturan diubah, AS diizinkan menyimpan semua catatan itu untuk dianalisis guna keperluan spesifik yaitu "menelusuri rantai kontak."

Hal itu berarti melihat jika ada koneksi antara nomor telepon atau alamat e-mail yang berbeda.

Penyadapan oleh Australia

Pengungkapan operasi penyadapan global oleh Snowden telah membuat banyak negara terperanjat, termasuk Indonesia.

Awal pekan ini, media Australia melaporkan, Pemerintah Australia menyadap percakapan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah orang dekatnya, termasuk Ibu Negara Ani Yudhoyono pada pertengahan 2009.

Namun, Kepala Badan Intelijen Negara, BIN, Marciano Norman mengatakan, Australia telah melakukan penyadapan percakapan telepon sejumlah pemimpin Indonesia dalam kurun waktu 2007-2009.

Dalam pernyataan di Istana Negara pada hari Rabu (20/11/2013), Yudhoyono menyatakan Indonesia akan menghentikan sementara setidaknya tiga kebijakan dengan Australia karena negara itu tak kunjung memberi penjelasan terkait tudingan penyadapan yang dilakukan pada sejumlah pejabat pentingnya beberapa tahun lalu.

"Saya minta dihentikan dulu kerja sama yang disebut pertukaran informasi dan pertukaran intelijen di antara kedua negara," kata presiden di depan wartawan.

"Saya juga minta dihentikan dulu latihan latihan bersama antara tentara Indonesia-Australia, baik Angkatan Darat, Laut, dan Udara, maupun yang sifatnya gabungan," tambah Yudhoyono.

Kerja sama paling penting terkait hubungan dua negara saat ini menyangkut tindak lanjut terhadap pencari suaka ilegal, tak luput dari sasaran pemerintahan Yudhoyono.

"Saudara tahu menghadapi problem people smuggling yang merepotkan Indonesia dan Australia, kita punya kerja sama militer. Ini saya minta dihentikan dulu sampai semuanya jelas."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com