Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa menyampaikan Indonesia tetap menganggap Australia memata-matai Indonesia karena hingga kini Pemerintah Australia di bawah PM Tony Abbott menolak untuk mengonfirmasi atau membantah tuduhan itu.
Padahal menurut Marty, selama ini kedua negara telah bekerja sama secara efektif berbagi banyak informasi intelijen.
"Jika Australia merasa bahwa ada cara lain mendapatkan informasi selain dari cara resmi, maka salah satu keajaiban, kita bisa bekerja sama," kata Marty.
Kendati demikian, Indonesia, menurut Marty, tidak merespons masalah ini dengan mengusir diplomat Australia, tetapi meminta jaminan Pemerintah Australia bahwa yang diduga memata-matai Indonesia harus dihentikan.
Pekan lalu Marty juga sempat berkomentar pedas terkait laporan bahwa selama ini Kedutaan Besar Australia di Jakarta menjadi salah satu basis operasi intelijen Australia dalam memata-matai Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan Marty bersamaan dengan munculnya serangan para peretas yang menamakan diri Anonymous Indonesia yang meretas sekitar 200 laman internet pengusaha Australia. Mereka mengirimkan pesan kepada Pemerintah Australia agar menghentikan aksi memata-matai Indonesia.