Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulgaria Segera Sidangkan Kasus Pengeboman Bus Turis Israel

Kompas.com - 01/10/2013, 05:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

SOFIA, KOMPAS.com — Pengadilan Bulgaria merencanakan akan melaksanakan proses peradilan terhadap dua pelaku pengeboman bus yang menewaskan lima warga Israel, awal tahun depan. Namun, kemungkinan para tersangka tak akan hadir di persidangan.

Pemerintah Bulgaria telah menetapkan dua pria keturunan Lebanon yang dipercaya berasal dari kelompok militan Syiah, Hezbollah, di balik peristiwa yang menarget para turis Israel itu. Namun, Pemerintah Bulgaria belum mengungkapkan semua bukti dan Hezbollah pun menyangkal keterlibatannya.

Pada 22 Juli 2013, Uni Eropa telah menetapkan Hezbollah dalam daftar organisasi teroris yang terlibat dalam pengeboman bandara Burgas. "Tujuan kami adalah menggelar pengadilan. Surat dakwaan harus disiapkan dalam waktu dekat. (Pengadilan akan digelar) dalam tiga bulan pertama tahun depan ketika kami telah mengumpulkan data eksplisit para tersangka," kata Kepala Kejaksaan Bulgaria, Sotir Tsatsarov.

Adapun para pelaku yang telah diidentifikasi, yaitu Meliad Farah alias Hussein Hussein (32), warga Australia dan Hassan El Hajj Hassan (25), warga Kanada. Keduanya keturunan Lebanon.

Pemerintah Bulgaria menuduh Farah dan Hassan menyediakan alat peledak dan dukungan logistik. Pelaku ketiga adalah seorang pria yang tewas dalam aksi peledakan itu.

Tsatsarov mengatakan jaksa telah melacak keberadaan dua tersangka dan berencana  mencari mereka guna mengekstradisi ke Bulgaria. Namun, dia menolak menyebutkan nama negara yang dimaksud.

Sementara pada awal tahun ini, seorang pejabat senior kementerian dalam negeri Lebanon mengatakan dua tersangka terlihat di Lebanon setelah serangan di Bulgaria. Tsatsarov mengatakan, terkait sidang akan digelar dengan kehadiran atau tidaknya kedua tersangka akan diserahkan kepada otoritas Bulgaria.

"Kami perlu mengirim sinyal bahwa toleransi nol untuk terorisme di Bulgaria. Jika kami tidak bisa membawa mereka ke pengadilan, kami tetap akan mengajukan dakwaan," tegas Tsatsarov. "Yang jelas, kami mengirimkan sinyal bahwa penyelidikan di Bulgaria berakhir dengan putusan (pengadilan)," ujar dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com