KOLOMBO, KOMPAS.com - Tim penanggulangan darurat Sri Lanka bergegak mendistribusikan bantaun kepada setengah juta warga korban banjir dan tanah longsor, yang kehilangan rumahnya.
Bencana tanah longsor dan banjir bandang terburuk dalam lebih dari satu dekade itu telah menewaskan 146 orang, demikian kantor berita Perancis, AFP, Minggu (28/5/2017).
Pusat Penanggulangan Bencana menyebutkan, 112 orang masih hilang, dengan 50 orang lagi dirawat di rumah sakit, sejak banjir bandang dan tanah longsor menyapu sejumlah kampung.
Baca: Banjir dan Longsor di Sri Lanka, 91 Orang Tewas dan 110 Orang Hilang
Banjir mulau surut di beberapa daerah, dan hal itu memungkinkan pihak berwenang untuk menyalurkan bantuan sangat dibutuhkan kepada korban yang kehilangan segalanya.
Hujan lebat pada hari Jumat (26/5/2017) memicu banjir dan tanah longsor terburuk dalam 14 tahun di bagian selatan dan barat negara pulau tersebut.
Banyak desa masih terendam banjir pada Minggu ini, demikian menurut keterangan beberpaa pejabat.
Hampir 2.000 rumah rusak atau hancur total. Hampir setengah juta orang Sri Lanka terpaksa meninggalkan rumah mereka, dengan sebagian besar pindah ke tempat penampungan sementara.
Baca: Banjir Terburuk Melanda Kolombo, 600.000 Orang Mengungsi
Badan amal Save the Children mengatakan sekitar sepersepuluh dari mereka yang mengungsi adalah anak-anak di bawah usia lima tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.