Kelompok tersebut menerbitkan informasi berupa foto-foto bahan peledak, yang tampaknya diisi dalam sebuah kaleng soda, dan sejumlah paspor yang merupakan milik beberapa penumpang yang tewas dan diambil dari lokasi kecelakaan di Semenanjung Sinai.
Edisi terbaru majalah online resmi ISIS, yaitu Dabiq, mengatakan, ISIS awalnya berencana untuk menjatuhkan sebuah pesawat milik negara anggota koalisi pimpinan AS yang telah menyerang kelompok militan itu di Irak dan Suriah.
Akhirnya, menurut majalah itu, kaum militan itu memutuskan untuk menyasar pesawat Rusia yang berangkat dari resor Sharm el-Sheikh di Laut Merah setelah Moskwa memulai serangan udara di Suriah pada akhir September.
ISIS sebelumnya telah menyatakan bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Rusia itu, tetapi mereka tidak menjelaskan cara mereka melakukannya.
Pihak Barat kemudian yakin bahwa pesawat itu dijatuhkan dengan ledakan bom.
Setelah penyelidikan atas peristiwa itu rampung, pihak Rusia akhirnya mengumumkan bahwa serangan teroris telah menjatuhkan pesawat itu, dan menewaskan semua orang di dalamnya yang berjumlah 224 jiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.