Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Anak-anak di Australia Stres dan Kena "Bullying"

Kompas.com - 05/10/2015, 15:58 WIB
KOMPAS.com — Survei terhadap lebih dari 20.000 anak-anak di Australia menemukan satu dari empat anak-anak memiliki kekhawatiran soal keluarga atau masa depan mereka. Penelitian ini dilakukan oleh program ABC untuk anak-anak, Behind The News. Tampaknya, tingkat kecemasan meningkat di kalangan anak-anak dan remaja Australia.

Psikolog anak, Kirrilie Smout, pernah mengadakan seminar di sekolah-sekolah dengan tema "Stres dan Kecemasan pada Anak-anak". Ia mengaku bahwa ada alasan yang sangat kuat untuk melakukan seminar tersebut.

"Ada kecenderungan orang dewasa meremehkan jumlah kecemasan di antara anak-anak," ujar Smout.

Tingkat kekhawatiran dan kecemasan inilah yang kemudian menjadi sorotan program khusus anak-anak di ABC, Behind The News.

"Kami melakukan survei yang melibatkan 20.000 responden, yang menjadikannya sebagai survei kesehatan mental anak-anak terbesar dalam sejarah di Australia. Kami benar-benar terkesan dengan respons yang didapatkan," ujar Nathan Bazley, produser sekaligus presenter acara TV Behind The News.

Hasil survei menunjukkan, satu dari empat anak merasa khawatir dan cemas sepanjang waktu. Kecemasan terutama berkaitan dengan keluarga mereka. Sementara itu, seperempat dari responden khawatir setiap saat tentang masa depan mereka.

Kekhawatiran dan kecemasan lebih banyak dialami oleh anak perempuan dengan jumlah mencapai 22 persen dibandingkan dengan 15 persen dari anak laki-laki yang mengaku sangat cemas dengan kehidupan mereka. Namun, hanya satu dari setiap lima anak yang lebih memilih untuk tidak berbicara tentang keprihatinan dan kecemasan mereka.

"Saya rasa, sebagai masyarakat, kita perlu menjaga dan mencari cara untuk menemukan pilihan bagi anak-anak agar berbicara. Meningkatnya layanan kesehatan mental berbasis internet menjadi membantu karena ada pilihan lain bagi anak-anak yang merasa sulit untuk berbicara tatap muka," kata Smout.

Terlepas dari keberadaan pelayanan, ia menegaskan pentingnya peran orangtua, terutama dalam melatih agar anak-anak mau mengungkapkan kekhawatiran dan kecemasan yang dialaminya.

Program Behind The News juga menyatakan, dalam survei tersebut, ditemukan adanya perlakuan bullying yang tinggi di kalangan anak-anak di Australia.

"Kami menemukan sekitar 67 persen dari anak-anak mengalami perlakuan bullying. Dari jumlah tersebut, sekitar 39 persen telah mengalaminya selama satu tahun, bahkan lebih," kata Nathan. "Ini adalah kejutan besar bagi saya khususnya. Saya tidak tahu bahwa bullying lazim dilakukan oleh anak-anak di Australia."

Meski tingginya tingkat stres dan bullying, sebanyak 65 persen anak perempuan dan 63 persen anak laki-laki mengatakan bahwa mereka selalu atau lebih sering merasa bahagia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com