Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video: Dikira Pasangannya, Turis AS "Dirayu" Burung Emu di Pedalaman Australia

Kompas.com - 23/07/2015, 22:38 WIB
DARWIN, KOMPAS.com — Banyak kisah tentang cinta yang bersemi di antara para turis ransel atau backpacker. Namun, kisah satu ini menjadi unik karena merupakan kisah cinta seekor burung emu kepada seorang turis laki-laki.

Sebuah video menampilkan situasi aneh yang dialami seorang turis ransel ketika seekor burung emu terlihat begitu "mencintai" sang turis yang berasal dari AS itu ketika sedang menjelajah di pedalaman Australia.

Situasi itu diawali ketika sang turis sedang berbaring di balik semak untuk mengambil foto burung emu, burung berukuran besar asli Australia. Saat melihat aksi turis itu, burung tersebut kemudian menghampiri.

Turis itu awalnya mengira bahwa sang burung yang merasa terganggu dengan kehadirannya akan menyerang ketika unggas itu mendatangi dan mengelilingi dia. Ternyata, burung itu tidak menyerang, tetapi hanya memeriksa sang turis.

Beberapa saat kemudian, burung itu kemudian merenggangkan kakinya yang besar dan mengambil posisi kawin. Teman sang turis yang merekam situasi itu terdengar tak bisa menahan tawanya melihat kejadian unik tersebut.

"Dia jatuh cinta kepadamu, dan ingin berhubungan badan," ujar pria perekam video sambil tertawa terbahak-bahak.

"Bagaimana saya bisa meloloskan diri dari situasi ini?" kata si turis yang masih terbaring di tanah.

Burung besar itu kembali mengelilingi turis itu, dan tampaknya dia tak akan meninggalkan "calon pasangannya" itu begitu saja.

Turis tersebut kemudian menjulurkan kakinya ke arah sang burung dan membiarkan dia mematuk sepatunya. Beruntung, setelah beberapa kali mematuk sepatu turis itu, si burung emu akhirnya memutuskan untuk pergi.

Burung emu jantan memang biasa mengitari seekor burung emu betina yang disukainya. Aksi berkeliling itu merupakan bentuk rayuan agar si calon pasangan tertarik untuk kawin.

Emu adalah burung terbesar asli Australia. Dari sisi tinggi, burung emu hanya kalah dari kerabatnya, burung unta. Burung yang tak dapat terbang ini bisa tumbuh hingga 1,9 meter dan mampu berlari dengan kecepatan maksimal 50 kilometer per jam.

Awalnya, ada tiga subspesies burung emu di Australia. Namun, dua subspesies lainnya, yaitu emu Tasmania dan emu Pulau King, sudah punah setelah permukiman bangsa Eropa muncul di Australia pada 1788.

Burung emu dianggap sebagai hewan yang sangat penting bagi bangsa Australia sehingga sosok hewan ini muncul dalam lambang negara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com