Dyball menyatakan, "waktunya terbatas" dan merupakan keputusannya sendiri untuk menyadarkan orang lain mengenai kehidupan warga Irak yang tak berdosa yang dibunuhi ISIS setiap harinya.
Dyball meminta keluarga dan sahabat-sahabatnya untuk memahami pilihannya ini. Ia juga mengirimkan fotonya mengenakan kacamata hitam dan penutup kepala khas Timur Tengah.
Namun, seorang pria bernama Sam Pezzimenti, yang mengaku teman Dyball selama enam tahun terakhir, mengatakan, Dyball pernah mendaftar jadi tentara Australia, tetapi tidak lulus. Pezzimenti menambahkan, teman-teman Dyball di Brisbane banyak yang menjadi tentara.
"Dia selalu bicara mengenai kehidupan tentara dan pengabdian kepada negara. Namun, dia tidak lulus entah kenapa, tetapi mungkin terkait sesuatu mengenai bahunya yang tidak memenuhi syarat," kata Pezzimenti, yang juga warga Brisbane.
Pezzimenti mengatakan, posting-an Dyball di media sosial menunjukkan bahwa itu memang benar Dyball. "Dyball misalnya percaya bahwa seseorang bisa membuat perubahan," katanya.
"Setahu saya, Ashley tidak akan kembali ke Australia," kata Pezzimenti. "Saya senang bahwa dia masih hidup."