Laporan konsultasi yang dirilis Komisi Penyelidikan, Jumat (30/1/2015) pagi ini di Sydney, menunjukkan perlunya skema kompensasi secara nasional yang dikelola oleh pemerintah.
Dana kompensasi akan diambilkan dari sumbangan berbagai institusi tempat terjadinya kasus pelecehan seksual tersebut pada masa lalu.
Dalam pemodelan yang disampaikan Komisi disebutkan bahwa setidaknya 65.000 orang korban yang pernah dilecehkan, masing-masing akan mendapatkan ganti rugi 65.000 dollar per orang.
"Biaya ganti rugi akan dipecah hingga beberapa tahun ke depan," kata ketua komisi, Peter McClellan, yang juga seorang hakim.
Hakim McClellan menyatakan bahwa semua lembaga keagamaan yang terlibat dalam kasus pelecehan seksual anak di bawah umur itu telah menyatakan siap bekerja sama dan menanggung biaya kompensasi.
"Semua mengakui bahwa kompensasi ini bukan semata-mata soal uang," katanya.
"Tujuan utama kompensasi adalah membantu para korban yang masih hidup saat ini untuk memulihkan kembali kehidupan mereka," kata Hakim McClellan.
Sejumlah korban menyambut baik laporan yang dirilis komisi ini.
"Semua ini menyangkut pertanggungjawaban atas pelecehan yang dilakukan lembaga keagamaan yang kuat terhadap korban yang lemah," kata Nicky Davis, juru bicara Jaringan Korban Pelecehan Seksual oleh Pendeta (SNAP Australia).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.