Edisi dengan sampul Nabi Muhammad itu terbit hari Rabu (14/1/2015) dan dicetak tak kurang dari tiga juta eksemplar. Biasanya Charlie Hebdo hanya dicetak sekitar 60.000 kopi.
Para wartawan majalah itu mengatakan sampul tersebut lembut, jenaka, dan menggambarkan semangat yang ingin dibawa oleh Charlie Hebdo.
Sepuluh wartawan Charlie Hebdo, termasuk pemimpin redaksi, tewas dalam serangan yang dilancarkan dua pria bersenjata.
Menangis
Para wartawan yang selamat dari serangan orang-orang itu memutuskan memasang gambar Nabi Muhammad menangis dan memegang poster yang berbunyi "Je suis Charlie" ("Saya adalah Charlie").
Di atas gambar ini ada tulisan yang berbunyi "semuanya dimaafkan"
"Ini bukan sampul yang diinginkan dunia tetapi yang kami inginkan. Bukan yang diinginkan para teroris, sebab tidak ada teroris di dalamnya," kata kartunis Charlie Hebdo yang dikenal dengan nama Luz.
"Hanya ada gambar orang yang menangis. Itu gambar Mohammad. Saya minta maaf kami harus menggambarnya lagi. Tetapi Mohammad yang kita gambar sedang menangis. Tak lebih dari itu," jelasnya.
Sejumlah lembaga pemberitaan di dunia, termasuk BBC, memutuskan untuk memasang ulang kartun tersebut.
Menanggapi keputusan redaksi Charlie Hebdo ini, otoritas Islam di Mesir menyebutkan sebagai "provokasi yang tidak bisa diterima".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.