Pesawat yang terbang dari ibu kota Guinea, Conakry, itu mendarat di bandara internasional Charles De Gaulle, Paris, pada pukul 05.28 waktu setempat mengangkut 187 orang penumpang dan 11 awak.
Tak lama setelah mendarat, petugas kesehatan langsung melakukan pemeriksaan gejala demam terhadap seluruh penumpang dan awak, setelah temuan toilet yang kotor memicu kekhawatiran seorang penumpang telah terinfeksi virus mematikan itu.
"Seluruh tes menunjukkan tak ada yang terkena gejala ebola," kata seorang juru bicara Air France.
Ebola bisa ditularkan ke manusia dari hewan liar atau dari manusia ke manusia melalui kontak langsung melalui darah, kotoran, atau keringat.
Hubungan seksual atau penanganan jasad penderita ebola tanpa perlindungan juga bisa menjadi penyebab infeksi mematikan ini.
Di Guinea, otorita kesehatan negeri itu melaporkan telah terjadi 134 kasus terduga ebola sejak awal tahun ini, yang mana 86 orang di antaranya meninggal dunia.
Liberia, tetangga Guinea, juga melaporkan adanya kasus serupa. Sementara Pemerintah Mali menemukan tiga pasien yang diduga terjangkit ebola.
Perancis sudah melakukan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran penyakit itu. Apalagi, Perancis yang memiliki banyak bekas jajahan di Afrika Barat merupakan "terminal" bagi banyak penerbangan dari kawasan yang kini diserbu wabah ebola itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.