Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan invasi ini meski dilakukan pasukan dalam jumlah kecil namun menduduki daerah yang terletak di sebelah timur laut pesisir Crimea yang disebut Arabat Spit.
Sebanyak 80 personel militer Rusia, didukung empat helikopter dan tiga kendaraan lapis baja, menduduki sebuah desa di wilayah itu.
Kemenlu Ukraina lewat pernyataan resminya mendesak Rusia untuk menarik personel militernya dari wilayah
Ukraina.
"Ukraina memiliki hak untuk menggunakan segala cara demi menghentikan invasi militer Rusia," demikian Kemenlu Ukraina.
Meningkatnya situasi di krisis Barat-Timur paling serius pasca-Perang Dingin itu terjadi sehari menjelang Referendum Crimea yang akan digelar Minggu (16/3/2014).
Dalam referendum yang dikecam banyak negara Eropa dan Amerika Serikat itu, warga Crimea -yang 60 persennya beretnis Rusia- akan disodori pilihan bergabung dengan Rusia atau tetap berada di bawah Ukraina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.